Terungkap, Tentara Israel Gunakan Tawanan Palestina sebagai Tameng Manusia di Gaza
Kompas dunia | 25 Oktober 2024, 10:53 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Tentara Israel mengaku menggunakan warga Palestina yang mereka tawan, sebagai tameng manusia di Gaza.
Menurut seorang tentara militer Israel (IDF), mereka memaksa tawanan Palestina untuk memasuki rumah dan terowongan di Gaza yang diduga berjebakan. Hal itu dilakukan agar para tentara Israel tidak terluka.
Baca Juga: Tank Israel Tembak Rumah Sakit di Utara Gaza, Dokter Bedah Ditangkapi Tentara
Tentara Israel yang namanya tak disebutkan itu mengatakan kepada CNN, unitnya membawa dua tawanan Palestina untuk digunakan sebagai tameng manusia di tempat yang berbahaya.
Tentara itu mengatakan praktik ini lazim dilakukan di kalangan unit militer Israel di Gaza.
“Kami mengatakan kepada mereka untuk memasuki gedung sebelum kami,” ujar tentara tersebut, seperti dilansir CNN, Kamis (24/10/2024).
“Jika ada ranjau, maka mereka yang meledak, bukan kami,” tambahnya.
Ternyata praktik itu biasa dilakukan militer Israel, dan diberi nama “Protokol Nyamuk”. Skala dan cakupan pasti praktik itu tak diketahui.
Namun, kesaksian tentara Israel itu menunjukkan bahwa praktik tersebut tersebar luas di seluruh wilayah, di Gaza utara, Kota Gaza, Khan Younis, dan Rafah.
Baca Juga: Terbaru! Situasi RS Indonesia di Gaza Pasca Serangan Israel, Sukarelawan MER-C Ceritakan Kejadian
Tentara itu mengatakan, suatu kali, petugas intelijen Israel muncul dengan dua tawanan Palestina, seorang bocah 16 tahun, dan pria berusia 20 tahun.
Petugas intelijen itu mengatakan kepada tentara untuk menggunakan mereka sebagai tameng manusia sebelum memasuki gedung.
Petugas intelijen itu mengatakan kedua tawanan itu memiliki hubungan dengan Hamas.
Saat ia mempertanyakan praktik tersebut, tentara itu mengatakan komandannya memberikan penjelasan.
“Lebih baik orang Palestina yang meledak, bukan tentara kita,” kata tentara itu menirukan ucapan komandannya.
“Ini sangat mengejutkan, tetapi beberapa bulan di Gaza, Anda cenderung tak berpikir jelas,” katanya.
“Anda hanya lelah. Jelas, Anda akan memilih tentara saya yang hidup. Tetapi, Anda tahu bahwa dunia tak bekerja seperti itu,” lanjut tentara tersebut.
Tentara itu mengatakan ia dan rekannya menolak melanjutkan praktik tersebut setelah dua hari, dan mengonfrontasi komandannya mengenai hal itu.
Menurutnya, sang komandan yang sebelumnya meminta agar mengabaikan hukum internasional, dan mengatakan tentara Israel lebih penting, akhirnya mengalah.
Tentara itu mengatakan sang komandan akhirnya membebaskan kedua warga Palestina itu.
Fakta bahwa kedua tawanan itu dibebaskan, membuat sang tentara semakin yakin bahwa mereka tak memiliki afiliasi dengan Hamas, organisasi politik Palestina yang memiliki sayap militer.
“Mereka bukan teroris,” ujarnya.
Baca Juga: Pengamat: Israel Diyakini Bakal Bunuh Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei
Militer Israel sendiri selalu mengatakan bahwa mereka tak pernah menggunakan warga sipil Gaza dalam aksi militer.
“Arahan dan pedoman IDF dengan tegas melarang penggunaan warga sipil Gaza yang ditahan untuk operasi militer,” tutur tentara tersebut.
“Protokol dan instruksi yang relevan secara rutin diklarifikasi kepada tentara di lapangan selama konflik,” sambungnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : CNN