> >

Pengakuan Korban Pemerkosaan Massal di Prancis: Bukan Saya yang Seharusnya Malu, tapi Para Pelaku

Kompas dunia | 23 Oktober 2024, 22:37 WIB
Gisele Pelicot, 71 tahun, korban pemerkosaan massal yang dilakukan oleh mantan suaminya sendiri, berbicara pada media di pengadilan di Avignon, selatan Prancis, 5 Septembr 2024. (Sumber: AP Photo/Lewis Joly, File)

Baca Juga: Prancis Geger, Pria Ini Didakwa Rencanakan Pemerkosaan Istrinya oleh Puluhan Orang Selama 10 Tahun

Sementara itu, aksi protes mendukung Gisele mewarnai sejumlah kota di Prancis. Para perempuan menyebut Gisele berani lantaran berani speak up dan muncul di depan publik. Namun, Gisele menampik hal ini.

“Ini bukan keberanian. Ini tekad untuk mengubah hal-hal (yang perlu diubah),” ujarnya. “Ini bukan cuma perjuangan saya, tapi juga (perjuangan) semua korban pemerkosaan.”

Tahun lalu, otoritas Prancis mencatat 114.000 korban kekerasan seksual, termasuk lebih dari 25.000 kasus perkosaan yang dilaporkan. Namun para ahli menyatakan kebanyakan kasus perkosaan tak dilaporkan karena kurangnya bukti. Sekitar 80 persen perempuan tidak melakukan pelaporan dan penuntutan, dan – sayangnya -- 80 persen yang menuntut, kasusnya dihentikan bahkan sebelum diselidiki.

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press/France24


TERBARU