> >

Khawatir Donald Trump Jadi Presiden, Bill Gates Donasikan Rp 780 Miliar untuk Kampanye Kamala Harris

Kompas dunia | 23 Oktober 2024, 12:39 WIB
Bill Gates (Sumber: Forbes )

NEW YORK, KOMPAS.TV – Miliarder Amerika Serikat, Bill Gates, dilaporkan telah memberikan donasi sebesar 50 juta dolar AS atau Rp 780 miliar untuk mendukung kampanye calon presiden Kamala Harris. 

Menurut laporan The New York Times, sumbangan tersebut disalurkan melalui Future Forward, sebuah organisasi nirlaba yang disebut sebagai kelompok “dark money” karena tidak diwajibkan untuk mengungkapkan identitas donatur mereka. 

Meskipun Gates belum secara terbuka mendukung Harris, tiga sumber menyatakan bahwa donasi tersebut dilakukan secara diam-diam. 

Dana tersebut dialokasikan ke Future Forward USA Action, cabang nirlaba dari Future Forward yang terdaftar sebagai organisasi 501(c)(4), sebuah status yang memungkinkan mereka merahasiakan identitas donatur.

“Donasi dari Gates tidak akan tercantum dalam catatan publik,” ungkap laporan tersebut, mengutip beberapa orang yang mengetahui detail transaksi tersebut, dilansir dari Sputnik, Rabu (23/10/2024).

Menurut sumber The New York Times, Gates dalam percakapan pribadi menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak dari kemungkinan terpilihnya kembali mantan Presiden Donald Trump. 

Kekhawatiran Gates terutama berfokus pada dampak kebijakan Trump terhadap program kesehatan global dan perencanaan keluarga yang selama ini didukung Gates melalui yayasannya.

Baca Juga: Trump Klaim Iran Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel jika Ia Jadi Presiden AS

Persaingan Ketat Trump dan Harris

Sementara itu, Donald Trump, yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik, diperkirakan memiliki peluang besar untuk menang di sejumlah negara bagian kunci.

Analisis terbaru menunjukkan Trump memiliki peluang 60,3 persen untuk memenangkan pemilu, sementara Harris diprediksi hanya memiliki peluang sebesar 39,1 persen.

Trump diperkirakan akan meraih 312 suara elektoral, sedangkan Harris diperkirakan hanya memperoleh 226 suara elektoral. 

Di Georgia, salah satu negara bagian yang dianggap sebagai “battleground state” atau medan pertempuran penting dalam pemilu, Trump saat ini memimpin atas Harris. 

Menurut survei yang dilakukan oleh The Atlanta Journal-Constitution, Trump memperoleh dukungan 47 persen dibandingkan dengan 43 persen dukungan untuk Harris.

Namun, hasil survei juga menunjukkan bahwa 8 persen pemilih di Georgia masih belum memutuskan pilihan, yang dapat mengubah hasil akhir pemilu. 

Survei ini dilakukan pada 7-16 Oktober dengan melibatkan 1.000 responden pemilih potensial di Georgia, dan memiliki margin kesalahan sebesar 3,1 persen.

Trump dan Harris saat ini bersaing ketat di tujuh negara bagian kunci yang dianggap krusial dalam menentukan hasil pemilu presiden mendatang.

Negara bagian tersebut, yang sering disebut sebagai “swing states,” menjadi medan pertempuran bagi kedua kandidat untuk mengamankan suara mayoritas yang diperlukan guna mencapai kemenangan pada 5 November. 

Baca Juga: Biden Terus Dukung Pembunuhan Massal Israel, Arab-Amerika Cenderung Pilih Trump Dibanding Harris

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : New York Times/Sputnik


TERBARU