> >

Xi Jinping kepada Putin di KTT BRICS: Dunia Kacau, tapi Persahabatan China-Rusia Tetap Kokoh

Kompas dunia | 23 Oktober 2024, 06:59 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan selama pertemuan mereka di sela-sela KTT BRICS di Kazan Kremlin di Kazan, Rusia, Selasa, 22 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo)

KAZAN, KOMPAS TV – Presiden China Xi Jinping hari Selasa, 22 Oktober 2024, mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dunia sedang dilanda kekacauan. Namun, ia menegaskan hubungan strategis antara China dan Rusia akan terus jadi penopang stabilitas di tengah perubahan global yang belum pernah terjadi selama seratus tahun terakhir.

Xi dan Putin sebelumnya, pada bulan Mei, sudah sepakat untuk memulai “era baru” dalam kemitraan mereka. 

Mereka menyebut Amerika Serikat sebagai kekuatan hegemoni agresif ala Perang Dingin yang terus memicu kekacauan di berbagai belahan dunia.

“Sekarang ini, dunia sedang mengalami perubahan besar yang belum pernah kita saksikan dalam seratus tahun. Situasi internasionalnya pun kacau,” kata Xi di Kota Kazan, Rusia, saat pembukaan KTT BRICS. 

“Tapi saya percaya penuh, persahabatan antara China dan Rusia akan terus bertahan hingga generasi berikutnya, dan tanggung jawab besar negara besar kepada rakyatnya tidak akan berubah.”

Rusia, yang saat ini sedang berperang melawan pasukan Ukraina yang didukung NATO, dan China, yang sedang ditekan oleh AS karena kekuatan militer dan ekonominya yang makin berkembang, kian menemukan kesamaan tujuan geopolitik.

Kedua negara ini sama-sama merasa perlu melawan penghinaan sejarah, seperti runtuhnya Uni Soviet pada 1991 dan dominasi kolonial Eropa yang selama berabad-abad menekan China. Mereka melihat Barat, terutama Amerika Serikat, sebagai kekuatan yang dekaden dan mulai mengalami kemunduran.

Baca Juga: Putin Sambut Global Selatan di KTT BRICS, Indonesia Hadir, Agendanya Bikin AS dan Barat Ketar-ketir

Amerika Serikat memandang China sebagai pesaing terbesarnya, sementara Rusia dilabeli sebagai ancaman terbesar. 

Presiden Joe Biden bahkan pernah menyebut Xi sebagai “diktator” dan Putin sebagai “pembunuh” serta “orang gila”. Pernyataan ini mendapat kecaman keras dari Beijing dan Moskow.

Putin pun menyebut Xi sebagai "sahabat" dan menekankan bahwa kemitraan dengan China adalah faktor penting untuk menjaga stabilitas dunia. “Kerja sama Rusia-China dalam urusan global adalah salah satu faktor stabilisasi utama di panggung internasional,” kata Putin.

“Kami berniat untuk terus memperkuat koordinasi di semua platform multilateral guna memastikan keamanan global dan tatanan dunia yang adil.”

Xi menambahkan bahwa kerja sama di BRICS merupakan salah satu platform terpenting untuk memperkuat solidaritas dan kemitraan di antara negara-negara berkembang. 

"BRICS adalah kekuatan utama yang mendorong terwujudnya multipolaritas global yang setara dan tertib, serta globalisasi ekonomi yang inklusif dan toleran," ujarnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Straits Times


TERBARU