Trump Klaim Iran Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel jika Ia Jadi Presiden AS
Kompas dunia | 22 Oktober 2024, 13:12 WIBTrump mengeklaim perang Israel di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober tahun lalu, tidak akan terjadi jika ia masih menjabat sebagai presiden.
Trump juga menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lambat dalam membalas serangan 7 Oktober 2023 yang dipimpin Hamas, ke wilayah Israel.
Trump pun mendesak Netanyahu untuk segera melancarkan serangan terhadap Iran, yang ia tuding mendukung serangan 7 Oktober dengan mengirim sekitar 200 rudal balistik ke Israel.
Sikap kerasTrump terhadap Iran mencerminkan kebijakannya selama menjabat, termasuk keputusan kontroversial pada tahun 2017 untuk melarang masuknya warga dari beberapa negara mayoritas muslim, yang kini ia serukan untuk diterapkan kembali.
Pernyataan Trump muncul di tengah upayanya untuk menarik dukungan komunitas Arab-Amerika di AS, yang belakangan menunjukkan kekecewaan terhadap pemerintahan Biden.
Mereka menilai Biden terlalu mendukung Israel di tengah serangan brutalnya ke Gaza, yang menurut laporan telah menewaskan lebih dari 42.600 orang.
“Kita tidak ingin melihat orang-orang terbunuh. Setiap orang terbunuh di Timur Tengah, dan saya tidak ingin melihat itu,” tambah Trump.
Dia juga menyinggung keluarganya yang terkait dengan Lebanon, menyusul pernikahan putrinya, Tiffany Trump, dengan Michael Boulos, yang merupakan keturunan Lebanon.
Trump menyatakan, jika ia terpilih kembali, ia akan memastikan perdamaian di Timur Tengah, sehingga keluarganya bisa mengunjungi Lebanon dengan aman.
“Jika saya menang, kita akan memiliki perdamaian di Timur Tengah, dan itu akan segera terjadi,” tegasnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Kamala Harris Serukan Pendukung Republik Utamakan Negara dan Tinggalkan Trump, Sebut Trump Tak Waras
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Al Arabiya