> >

AS Sebut 1.200 Lebih Tentara Rusia Jadi Korban setiap Hari di Ukraina, Klaim Putin Semakin Terdesak

Kompas dunia | 22 Oktober 2024, 12:33 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Kremlin, Moskow, Rusia, Senin (21/10/2024). (Sumber: Evgenia Novozhenina/Pool Photo via AP)

Bantuan tersebut mencakup amunisi artileri kaliber 155 milimeter, amunisi tank kaliber 105 milimeter, serta tambahan sistem rudal HIMARS dan senjata anti-tank Javelin. 

Pada Jumat (18/10/2024), Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengatakan Korea Utara telah memulai pengiriman pasukan khusus ke Rusia sejak 8 hingga 13 Oktober. 

Sebanyak 1.500 tentara disebut dikirim pada fase pertama menggunakan empat kapal pendarat amfibi dan tiga kapal pengawal milik Angkatan Laut Rusia.

NIS menyebut pasukan tersebut dipindahkan dari wilayah sekitar kota Chongjin, Hamhung, dan Musudan di Korea Utara ke Vladivostok, Rusia. 

Menurut sumber intelijen di Seoul, total 12.000 pasukan diperkirakan akan dikerahkan, termasuk unit-unit militer elite Korea Utara. 

Meski begitu, Korea Utara dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Dalam Sidang Komite Pertama Majelis Umum PBB, Senin, Pyongyang menyebut tuduhan tersebut sebagai "rumor tak berdasar".

Korea Utara juga menegaskan hubungan mereka dengan Rusia adalah sah dan bersifat kooperatif. 

Baca Juga: Ketakutan, Korea Selatan Minta Rusia Tarik Mundur Tentara Korea Utara dari Ukraina

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU