> >

Kemlu Palestina Sebut Genosida Sedang Terjadi, Israel Bunuh 640 Orang di Gaza Utara dalam 17 Hari

Kompas dunia | 22 Oktober 2024, 10:09 WIB
Foto arsip. Warga Palestina membawa jenazah seorang korban serangan udara Israel ke rumah sakit Al Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Senin, 1 April 2024. (Sumber: Foto AP/Abdel Kareem Hana)

Kondisi tersebut lantas memperparah penderitaan warga sipil yang telah terjebak di wilayah utara Gaza selama berhari-hari tanpa bantuan.

Menurut Abu Azzoum, petugas penyelamat menemukan lima jenazah warga Palestina yang tewas di Kota Rafah, Gaza Selatan. 

Di sisi lain, sedikitnya 18 orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan artileri Israel di Jabalia. Dua warga Palestina lainnya juga tewas di wilayah as-Saftawi, di barat laut Kota Gaza.

Kritik PBB

Dalam pernyataannya, Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Israel mungkin sedang melakukan penghancuran terhadap populasi Palestina di Gaza Utara melalui kematian dan pengungsian paksa. 

Serangan Israel juga dilaporkan menghancurkan sedikitnya tiga sekolah UNRWA, badan PBB yang khusus menangani pengungsi Palestia, di Jabalia dan sejumlah blok permukiman.

"Israel mungkin menyebabkan kehancuran populasi di wilayah paling utara Gaza melalui kematian dan pengungsian," ujar PBB dalam pernyataannya. 

Lebih dari 42.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas sejak Oktober tahun lalu akibat serangan Israel. 

Baca Juga: Rencana Israel Serang Iran Bocor, AS Bakal Lakukan Investigasi

Namun, angka sebenarnya berkemungkinan jauh lebih tinggi karena banyak korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan.

Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan para pekerja kemanusiaan dan otoritas kesehatan di Gaza menyatakan sebagian besar bantuan tidak berhasil mencapai wilayah Gaza utara akibat serangan yang terus berlangsung. 

Al Jazeera melaporkan, pasukan Israel juga melakukan invasi ke rumah-rumah warga, memaksa mereka mengungsi.

“Warga Gaza terus berteriak meminta pertolongan, tetapi mereka merasa tidak didengar,” ujar jurnalis Al Jazeera, Hind Khoudary, yang melaporkan dari Deir el-Balah. 

Dia mengatakan warga merekam pengalaman mereka dan membagikannya secara daring. Namun, tanpa akses terhadap makanan, bantuan, atau dukungan, warga Gaza terus menderita di bawah serangan udara Israel yang tiada henti. 

Baca Juga: Amnesty International: Eropa dan AS Terus Pasok Senjata meski Israel Dituduh Genosida di Gaza

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al Jazeera


TERBARU