> >

Rencana Kemenangan Ukraina Terima Reaksi Beragam dari Sekutu Barat, Kebanyakan Reaksi Hati-Hati

Kompas dunia | 21 Oktober 2024, 23:05 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Rabu, 16 Oktober 2024, menyampaikan “rencana kemenangannya,” sebuah cetak biru yang bertujuan untuk mengakhiri perang dengan Rusia yang telah berlangsung sejak Februari 2022, kepada parlemen. (Sumber: Anadolu)

Justin Crump, mantan komandan tank Inggris, mengatakan bahwa banyak pihak mungkin mengharapkan rencana operasional yang lebih spesifik untuk memenangkan perang, namun menurutnya ini adalah pandangan yang naif. "Detail operasional seperti itu akan digunakan oleh musuh," jelasnya.

Di sisi lain, sekutu Barat menunjukkan beragam respons. Amerika Serikat merilis bantuan keamanan senilai $425 juta kepada Ukraina, tetapi Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin tidak berkomitmen terhadap rencana tersebut. "Ini bukan posisi saya untuk mengevaluasi rencana ini secara publik," katanya. 

Di Eropa, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot berjanji akan bekerja sama dengan Ukraina untuk menggalang dukungan. 

Namun, Kanselir Jerman Olaf Scholz tetap pada pendiriannya untuk tidak memasok rudal jelajah Taurus ke Kiev. "Posisi kami jelas: Kami mendukung Ukraina, tetapi memastikan NATO tidak menjadi pihak dalam perang ini," tegas Scholz.

Sementara itu, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orbán yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menyebut rencana Zelenskyy sebagai "lebih dari sekadar menakutkan." 

Di sisi Rusia, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengejek rencana ini sebagai "ilusi," sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebutnya sebagai "serangkaian slogan yang tidak koheren."

Tanpa undangan untuk bergabung dengan NATO, Ukraina tidak memiliki jaminan keamanan terhadap agresi Rusia setelah perang. Analis Ukraina, Glib Voloskyi, menegaskan bahwa tanpa jaminan tersebut, masa depan geopolitik Ukraina tetap terancam. Zelenskyy bahkan sempat mengisyaratkan opsi senjata nuklir sebagai alternatif keamanan, namun kemudian mengklarifikasi bahwa ia hanya merujuk pada situasi kritis Ukraina saat ini.

Jika Ukraina tidak mendapatkan dukungan berkelanjutan dari Barat, mereka akan terpaksa bernegosiasi dengan Rusia di bawah syarat-syarat yang ditetapkan Moskow. Rusia, yang mendapat dukungan dari Korea Utara, Iran, dan China, tetap berada dalam posisi yang jauh lebih kuat.

"Mendapatkan bantuan dari luar adalah kunci untuk memenangkan perang ini," kata O'Brien, menggarisbawahi pentingnya dukungan internasional yang konsisten bagi Ukraina.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU