Pria Lempar Bom Molotov ke Markas Partai Berkuasa Jepang, Lalu Tabrakkan Mobil ke Kediaman PM
Kompas dunia | 19 Oktober 2024, 16:49 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Seorang pria melemparkan beberapa bom molotov ke markas besar Partai Demokrat Liberal (LDP) di Tokyo, Sabtu (19/10/2024), kemudian menabrakkan mobilnya ke pagar kediaman Perdana Menteri Jepang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi insiden ini menambah tekanan politik terhadap partai yang sedang menghadapi skandal finansial menjelang pemilu.
Dilansir The Associated Press, Kepolisian Tokyo mengidentifikasi pelaku sebagai Atsunobu Usuda (49).
Ia langsung ditangkap di lokasi kejadian atas tuduhan menghalangi kinerja resmi aparat, meskipun polisi masih menyelidiki kemungkinan tuduhan tambahan.
Meski motif penyerangan belum jelas, laporan media setempat menyebutkan unggahan di media sosial yang diyakini milik Usuda menunjukkan kekecewaan terhadap besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mencalonkan diri dalam pemilu di Jepang.
Usuda diduga memiliki ambisi politik dan pernah terlibat dalam demonstrasi menentang penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir di negara tersebut.
LDP yang telah lama berkuasa di Jepang, belakangan ini semakin tidak populer di kalangan publik.
Skandal pendanaan yang melibatkan aliran dana mencurigakan dan dugaan penghindaran pajak telah mencoreng citra partai.
Baca Juga: Foto Jajaran Kabinet Tidak Rapih Jadi Bulan-bulanan Warga Jepang, Pemerintah Turun Tangan
Sejumlah politisi partai yang terlibat dalam skandal tersebut kehilangan dukungan resmi dan memutuskan maju sebagai kandidat independen dalam pemilu mendatang.
Pemilihan umum untuk majelis rendah parlemen dijadwalkan berlangsung pada 27 Oktober 2024. Dalam upaya memulihkan citra partai, LDP baru-baru ini memilih Shigeru Ishiba sebagai perdana menteri, menggantikan pemimpin sebelumnya.
Namun, hasil jajak pendapat menunjukkan popularitas LDP masih terus menurun, meskipun belum dapat dipastikan apakah mereka akan kehilangan mayoritas di parlemen mengingat oposisi yang terpecah.
Serangan bom molotov ini mengingatkan pada peristiwa pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada 2022.
Abe ditembak mati saat berkampanye untuk kandidat LDP dalam pemilihan parlemen. Pelaku pembunuhan menyatakan dendamnya terhadap Abe karena hubungan keluarga pelaku dengan Gereja Unifikasi, yang ia kaitkan dengan Abe.
Hubungan antara sejumlah politisi LDP dan Gereja Unifikasi masih menjadi sorotan publik. Adapun LDP sejauh ini belum memberikan komentar terkait serangan terbaru ini, dan hanya merujuk seluruh pertanyaan kepada pihak kepolisian.
Baca Juga: Organisasi Penyintas Bom Atom Jepang Menangkan Nobel Perdamaian
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press