> >

Pekerja Pelabuhan Yunani Blokir Pengiriman Amunisi ke Israel, Tolak Terlibat dalam Genosida di Gaza

Kompas dunia | 18 Oktober 2024, 23:15 WIB
Pekerja pelabuhan di Athena, Yunani. Para pekerja pelabuhan di Yunani menolak mengirimkan kontainer berisi amunisi dengan tujuan Israel, Jumat (18/10/2024). (Sumber: Anadolu)

Baca Juga: Israel Kembali Bom Sekolah Penuh Pengungsi di Gaza, Anak-Anak Turut Jadi Korban

Serangan brutal Israel di Gaza terus berlangsung sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.

Dalam 24 jam terakhir, setidaknya 62 warga Palestina tewas dan 300 lainnya terluka akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat.

Sejak awal serangan tersebut, jumlah korban tewas telah mencapai 42.500 orang, dengan 99.546 lainnya terluka.

"Kami masih berusaha menyelamatkan banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat belum dapat menjangkau mereka," kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan.

Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikan serangan, Israel terus melakukan ofensif brutal di Jalur Gaza, di mana sekitar 2,3 juta warga Palestina terjebak akibat blokade Israel sejak 2007.

Baca Juga: Malaysia Desak Dewan Keamanan PBB Tindak Israel: Segera Akhiri Genosida di Gaza

Blokade yang sedang berlangsung menyebabkan kekurangan parah bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan, mengakibatkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi.

Upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas, belum berhasil, karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menolak menghentikan serangan ke Gaza..

Israel saat ini menghadapi kasus dugaan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakan mereka di Gaza.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU