> >

Rusia Khawatirkan Dampak Pembunuhan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar terhadap Timur Tengah

Kompas dunia | 18 Oktober 2024, 22:40 WIB
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, jelang konferensi pers tahunan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, Kamis, (23/12/2021). (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko, File)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia menyatakan kekhawatiran terkait dampak yang mungkin terjadi di Timur Tengah setelah pembunuhan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, oleh Israel. 

Kekhawatiran ini diungkapkan oleh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam konferensi pers di Moskow, Jumat (18/10/2024).

"Kekhawatiran utama kami adalah dampak terhadap penduduk sipil yang saat ini kami saksikan," ujar Peskov, dikutip dari Anadolu.

"Ini menjadi perhatian serius bagi kami. Bencana kemanusiaan yang terjadi baik di Gaza maupun Lebanon, sangat mengkhawatirkan," imbuhnya.

Baca Juga: Peta Kepemimpinan Hamas usai Yahya Sinwar Dibunuh Israel, Khaled Meshaal Diyakini Jadi Penggantinya

Militer Israel, melalui juru bicaranya Avichae Adree, pada Kamis (17/10/2024), mengumumkan mereka telah membunuh Yahya Sinwar dalam sebuah operasi militer di Gaza. 

Meskipun pihak militer tidak memberikan rincian lokasi pasti operasi tersebut, beberapa laporan media Israel menyebut pembunuhan Sinwar terjadi di kota Rafah, yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza.

Menurut laporan yang beredar, Sinwar tewas dalam konfrontasi di lapangan, mengenakan seragam militer lengkap. 

Baca Juga: Hamas Konfirmasi Yahya Sinwar Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

Ini bertentangan dengan spekulasi pihak Israel yang menyatakan Sinwar bersembunyi di terowongan bawah tanah bersama tawanan Israel selama beberapa bulan terakhir di Jalur Gaza.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU