Hong Kong Resmi Umumkan Rencana Kebijakan Ekonomi dan Reformasi, Fokus pada Tiga Sektor Ini
Kompas dunia | 17 Oktober 2024, 15:03 WIBUntuk menarik lebih banyak perusahaan melakukan listing saham di pasar bursa Hong Kong, pemerintah akan mengumumkan langkah-langkah khusus untuk memberikan kepastian yang lebih besar terkait waktu yang diperlukan dalam pemeriksaan aplikasi listing.
Upaya untuk Menarik Talenta dan Investasi Asing
Pemerintah akan menyederhanakan prosedur bagi perusahaan asing yang ingin mendirikan kantor pusat di kota tersebut. Visa untuk staf asing di perusahaan yang terdaftar di Hong Kong akan diperpanjang hingga lima tahun.
Kriteria visa bagi warga negara Kamboja, Laos, dan Myanmar juga akan dilonggarkan, dengan masa berlaku visa multiple-entry diperpanjang dari dua menjadi tiga tahun.
Pemerintah juga akan mengurangi pajak untuk minuman beralkohol impor, melonggarkan batasan hipotek, dan memperkuat dukungan bagi usaha kecil dan menengah. Selain itu, berbagai langkah terkait budaya, olahraga, dan pariwisata akan diterapkan untuk mendiversifikasi ekonomi kota.
Baca Juga: Kebijakan Ekonomi China: Peluang Munculnya Stimulus dan Tantangan Pemulihan Ekonomi
Perumahan dan Kesejahteraan Sosial
Lee menyerukan undang-undang yang mengatur standar flat subdivided. Properti yang tidak memenuhi standar tersebut akan dilarang dipasarkan sebagai properti sewaan. Pemerintah Hong Kong juga menargetkan untuk menyediakan 189.000 unit perumahan publik dalam lima tahun ke depan—peningkatan 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pusat Talenta Global
Untuk menjaga posisi Hong Kong sebagai pusat talenta global, pemerintah akan memperluas Skema Pass Talenta Teratas dengan menambahkan lulusan dari 198 universitas terkemuka dunia, termasuk 13 universitas di daratan China.
Program percontohan bagi lulusan dari kampus-kampus Universitas Hong Kong di Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area untuk bekerja di Hong Kong selama dua tahun juga akan diperpanjang.
Selain itu, program "Studi di Hong Kong" telah diluncurkan secara resmi, memanfaatkan beasiswa dan insentif untuk menarik mahasiswa asing, terutama dari ASEAN dan negara-negara yang berpartisipasi dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Beasiswa untuk studi lanjutan juga akan diperkenalkan bagi talenta lokal yang ingin melanjutkan studi pascasarjana, yang akan berkontribusi pada delapan pusat unggulan yang telah ditetapkan dalam Rencana Lima Tahun ke-14.
Baca Juga: Pemimpin ASEAN Bertemu di Laos, Fokus Bahas Myanmar dan Laut China Selatan
Penguatan Tata Kelola dan Teknologi
Peningkatan tata kelola juga menjadi agenda penting dalam rencana Lee. Program pertukaran pegawai negeri dengan kota-kota daratan China, seperti Beijing, Shanghai, dan Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area, akan diluncurkan. Hong Kong juga akan mendorong adopsi kecerdasan buatan (AI) di sektor pemerintahan dan layanan publik.
Pemerintah Hong Kong akan membentuk empat kelompok koordinasi lintas biro untuk mengembangkan ekonomi rendah ketinggian, ekonomi perak, destinasi wisata, dan pertumbuhan terintegrasi di bidang pendidikan, teknologi, dan talenta.
Lee mengakhiri pidatonya dengan menyoroti berbagai pencapaian pemerintah, termasuk memenuhi kewajiban konstitusionalnya melalui pengesahan undang-undang lokal untuk Pasal 23 Undang-Undang Dasar guna melindungi keamanan nasional. Cetak biru kebijakan ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan di Hong Kong, dengan para anggota parlemen dan perwakilan sektor-sektor terkait memuji tekad Lee untuk mencapai reformasi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : China Daily / Global Times