> >

Rusia: Rencana Kemenangan Zelenskyy Akan Dorong NATO Perang Terbuka dengan Moskow

Kompas dunia | 17 Oktober 2024, 06:25 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam konferensi pers tahunan Menter Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moscow, Rusia, Rabu, 18 Januari 2023. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

 

MOSKOW, KOMPAS.TV – Rusia mengecam "rencana kemenangan" yang dipresentasikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di parlemen pada Rabu (15/10/2024). Moskow menuduh Zelensky mencoba mendorong NATO ke dalam konflik langsung dengan Rusia.

Dalam pidatonya, Zelenskyy menyerukan kepada para sekutunya untuk segera mengambil langkah-langkah guna memperkuat Kiev di tengah situasi genting, dengan tujuan mengakhiri konflik dengan Rusia pada tahun depan. 

Zelenskyy juga mempresentasikan "rencana kemenangan"-nya, termasuk menawarkan sumber daya alam Ukraina kepada Amerika Serikat dan sekutunya, untuk ditukar dukungan demi memenangi perang melawan Rusia dan mempertahankan kekuasaannya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan rencana yang dipaparkan Zelenskyy akan membawa malapetaka bagi rakyat Ukraina.

Baca Juga: Zelenskyy Paparkan Rencana Kemenangan atas Rusia, Tawarkan Kekayaan Alam Ukraina kepada AS dan Barat

"Dia sedang mendorong NATO untuk bertarung langsung dengan negara kami," ujar Zakharova, Rabu, dikutip dari TASS.

Ia menambahkan, Zelenskyy tidak bisa mengandalkan para mitra Barat-nya.

"Saya bisa katakan pada Zelenskyy, jika dia belum menyadari, mitra rezim Kiev sudah menunjukkan bagaimana mereka melihat Ukraina dalam arsitektur keamanan: mereka melihat Ukraina di dalam peti mati, dan rakyatnya di dalam kuburan."

Dalam foto yang disediakan Dinas Pers Presiden Ukraina pada Rabu (16/10/2024), tampak Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara di hadapan anggota parlemen di Verkhovna Rada di Kiev, Ukraina. (Sumber: Dinas Pers Presiden Ukraina via AP)

Rusia telah lama menuduh Barat mengeksploitasi Ukraina untuk melancarkan perang proksi melawan Moskow. Sementara Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya mengatakan mereka hanya membantu Ukraina mempertahankan diri dari agresi kolonial yang tidak dibenarkan.

Zakharova juga mengingatkan tentang peringatan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu bahwa Barat akan terlibat perang langsung dengan Rusia jika Ukraina diperbolehkan menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok oleh Barat.

Baca Juga: Moskow Siap Keluarkan Senjata Nuklir jika Barat Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh

Putin memperingatkan, Moskow akan dipaksa mengambil "tindakan yang sesuai" dalam situasi tersebut.

Zakharova menegaskan, Zelensky sangat memahami apa yang akan terjadi jika dia terus memohon bantuan dari NATO. 

Kremlin pada hari yang sama juga mengatakan terlalu dini untuk memberikan komentar terperinci terkait "rencana kemenangan" tersebut. Tetapi memperingatkan, Kiev perlu "sadar" dan menyadari kebijakan yang diambilnya adalah sia-sia.

Zelenskyy menyampaikan “rencana kemenangan” di hadapan parlemen Ukraina, Verkhovna Rada, di Kiev, Rabu. 

Rencana yang bertujuan mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak Februari 2022 itu, berisi lima poin utama. Salah satunya adalah undangan tak bersyarat bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO. 

Baca Juga: Kehabisan Personel, Militer Ukraina Gerebek Dunia Malam Kiev, Cari Pria yang Mangkir Wamil

"Kami mengerti keanggotaan NATO adalah urusan masa depan, bukan sekarang. Tetapi Putin harus melihat bahwa perhitungan geopolitiknya salah," ujar Zelenskyy.

Zelenskyy menekankan kemampuan pertahanan Ukraina harus diperkuat tanpa batasan. Ia menjabarkan sejumlah langkah yang mencakup persenjataan lebih lanjut, memperkuat industri pertahanan Ukraina, meningkatkan sistem pertahanan udara, serta penghapusan batasan penggunaan senjata.

Selain itu, ia menegaskan, operasi militer Ukraina di wilayah Rusia akan terus berlanjut.

Mengenai pencegahan non-nuklir, Zelenskyy mengatakan Ukraina mengusulkan "paket pencegahan strategis non-nuklir yang komprehensif" yang akan melindungi Ukraina dari ancaman militer Rusia.

“Ukraina mengusulkan untuk menempatkan paket pencegahan strategis non-nuklir yang komprehensif di tanahnya, yang akan cukup untuk melindungi Ukraina dari setiap ancaman militer dari Rusia,” tegasnya.

Baca Juga: Zelenskyy Yakin Kim Jong-Un Kerahkan Tentara Korea Utara Bantu Putin di Perang Ukraina

Zelenskyy menambahkan, ada tambahan rahasia dalam bagian ini, tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang isi paket pencegahan yang diusulkan tersebut.

Dia juga mengatakan cadangan sumber daya alam Ukraina adalah salah satu tujuan utama Rusia dalam perang ini.

Ia menyatakan sumber daya alam Ukraina seperti uranium, titanium, litium, dan grafit, bernilai triliunan dolar dan memainkan peran penting dalam penguatan ekonomi negara.

“Ini termasuk uranium, titanium, litium, grafit, dan sumber daya strategis berharga lainnya yang akan memperkuat Rusia dan sekutunya atau Ukraina dan dunia demokrasi dalam kompetisi global,” jelas Zelenskyy.

Sebagai bagian dari rencana tersebut, ia mengusulkan adanya perjanjian dengan AS, Uni Eropa, dan sekutu-sekutu lainnya untuk investasi pada sumber daya tersebut, guna memperkuat potensi ekonomi Ukraina.

“Kami mengusulkan agar Ukraina menandatangani perjanjian dengan AS, Uni Eropa, dan sekutu lainnya yang memungkinkan investasi bersama dan penggunaan sumber daya alam Ukraina,” tambahnya.

Baca Juga: Rusia Klaim Serangan Balik di Kursk Tewaskan 21.550 Tentara Ukraina dan Hancurkan 139 Tank

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : TASS/Straits Times


TERBARU