Rusia Akan Beri Bantuan Militer jika Korea Utara Diserang, Perjanjian Strategis Disahkan Duma
Kompas dunia | 15 Oktober 2024, 22:40 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV – Rusia akan memberikan bantuan militer kepada Korea Utara jika negara tersebut diserang. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko mengatakan hal itu diatur dalam perjanjian antara Moskow dan Pyongyang.
"Jika terjadi tindakan agresi terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara), semua langkah yang diperlukan akan diambil sesuai dengan undang-undang kami dan juga sesuai dengan undang-undang Korea Utara," ungkap Rudenko dalam wawancara dengan TASS, Selasa (15/10/2024).
Baca Juga: Ketegangan di Korea Meningkat, Korea Utara Ledakkan Sebagian Jalan Antar-Korea
Rudenko menjelaskan, ketentuan mengenai bantuan militer ini terdapat dalam perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara Rusia dan Korea Utara yang telah diajukan ke Duma Negara atau parlemen Rusia untuk diratifikasi sehari sebelumnya.
"Perjanjian ini sangat jelas: Pasal 3, Pasal 4. Perjanjian tersebut sudah ditandatangani, jadi sudah menjadi dokumen publik," katanya.
"Pasal 4 khusus membahas masalah bantuan timbal balik jika terjadi agresi. Jika salah satu pihak diserang, pihak lain akan memberikan segala bentuk bantuan yang diperlukan, termasuk bantuan militer."
Baca Juga: Rusia Bela Korea Utara dari Upaya Denuklirisasi, Mengerti Maksud Kim Jong-Un Jadikan Negara Nuklir
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah menyerahkan perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara Rusia dan Korea Utara ke parlemen untuk diratifikasi. Perjanjian ini ditandatangani di Pyongyang pada 19 Juni 2024.
Perjanjian tersebut menetapkan bahwa kedua negara akan terus menjaga dan mengembangkan hubungan kemitraan strategis yang komprehensif secara permanen, dengan memperhatikan undang-undang nasional dan kewajiban internasional masing-masing.
Baca Juga: Zelenskyy Yakin Kim Jong-Un Kerahkan Tentara Korea Utara Bantu Putin di Perang Ukraina
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : TASS