> >

Serangan Israel di Gaza Tewaskan Sedikitnya 15 Orang

Kompas dunia | 15 Oktober 2024, 14:41 WIB
Warga Palestina melihat kerusakan setelah serangan Israel menghantam area tenda di halaman rumah sakit Al Aqsa Martyrs di Deir al Balah, Jalur Gaza, Senin, 14 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Serangan Israel di Jalur Gaza selatan menewaskan sedikitnya 15 orang dalam semalam, termasuk enam anak-anak dan dua perempuan, Selasa (15/10/2024).

Menurut Rumah Sakit Nasser di dekat Khan Younis, serangan pada Selasa dini hari itu menghantam sebuah rumah di kota selatan Beni Suhaila, dan menewaskan sedikitnya 10 orang dari satu keluarga besar. Korban tewas termasuk tiga anak-anak dan satu perempuan. 

Di kota terdekat Fakhari, sebuah serangan menghantam sebuah rumah Selasa dini hari, dan menewaskan lima orang, termasuk tiga anak-anak dan seorang wanita. 

Militer Israel jarang mengomentari serangan perorangan. Mereka mengatakan bahwa mereka mencoba menghindari melukai warga sipil dan menyalahkan kematian mereka pada Hamas karena berlindung di wilayah sipil.

Di Gaza utara, tempat Israel telah melancarkan operasi udara dan darat di Jabaliya selama lebih dari seminggu, penduduk mengatakan keluarga mereka masih terjebak di rumah dan tempat perlindungan.

Baca Juga: Israel Serang Kamp Tenda di Rumah Sakit di Gaza, 4 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Luka-Luka

Adel al-Deqes mengatakan kerabatnya mencoba pindah ke tempat lain di Jabaliya pada pagi hari, tetapi militer menembaki mereka. “Kami tidak tahu siapa yang tewas dan siapa yang masih hidup,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press. 

Ahmed Awda, penduduk Jabaliya lainnya, mengatakan mereka mendengar pengeboman dan tembakan terus-menerus pada Senin malam hingga Selasa pagi. Ia mengatakan militer menghancurkan banyak bangunan di bagian timur dan utara kamp, yang dibangun sejak perang tahun 1948 saat Israel didirikan. 

“Mereka mengebom banyak bangunan; beberapa di antaranya bangunan kosong,” katanya.

Sudah lebih dari setahun sejak serangan lintas perbatasan oleh kelompok militan Palestina, Hamas ke wilayah Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang. Peristiwa itu membuat Israel terus-menerus menggempur Palestina hingga saat ini. Kini, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina. 

Sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas, kelompok militan Lebanon, Hizbullah, baku serang dengan Israel di perbatasan selama setahun terakhir. Israel meningkatkan operasinya terhadap kelompok tersebut dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga Gaza Tinggalkan Rumah dan Pengungsian

Desas-desus beredar selama berminggu-minggu mengenai status kepala pasukan ekspedisi Garda Revolusi paramiliter Iran, Jenderal Esmail Qaani, setelah serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut pada akhir September. 

Namun, Qaani, kepala Pasukan Quds, terlihat mengenakan jaket bomber hitam, menyeka air matanya di sebuah acara pada Selasa pagi di Bandara Internasional Mehrabad, Teheran.

Meskipun televisi pemerintah Iran tidak mengakui rumor tersebut, namun mereka sengaja memfilmkan Qaani selama lebih dari satu menit dan kemudian membagikan rekaman dari upacara di bandara secara daring. 

Qaani hadir dalam pemulangan jenazah Jenderal Garda Revolusi Abbas Nilforushan, 58 tahun, yang tewas dalam serangan udara tersebut ke Iran.


 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Associated Press


TERBARU