> >

Menteri Israel Kecam Pasukan Perdamaian PBB, Sebut UNIFIL Pasukan Tak Berguna

Kompas dunia | 14 Oktober 2024, 15:19 WIB
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) tampak di wilayah Lebanon yang berbatasan dengan Israel, dilihat dari Israel, Kamis (2/7/2023). (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Menteri Energi Israel Eli Cohen mengecam keberadaan pasukan perdamaian PBB atau UNIFIL di perbatasan sebelah selatan Lebanon.

Cohen menyebut UNIFIL adalah pasukan tak berguna yang gagal melindungi warga Israel dari serangan Hizbullah.

Cohen pun menyerukan agar UNIFIL segera mundur di tengah pertempuran yang semakin memuncak.

Baca Juga: Bela Israel Tangkis Rudal Iran, Pentagon Kirim Sistem Pertahanan Udara dan 100 Prajurit AS

“Negara Israel akan melakukan segalanya untuk memastikan keamanan warganya, dan jika PBB tak bisa membantu, setidaknya jangan ikut campur, dan pindahkan personelnya dari zona pertempuran,” kata Cohen di media sosial X dikutip dari US News.

Tuduhan terus saling dilontarkan oleh PBB dan Israel terkait pasukan pejaga perdamaian PBB di selatan Lebanon, di tengah upaya Israel mendorong pasukannya ke wilayah tersebut.

Serangan itu merupakan bagian dari upaya Israel menghancurkan Hizbullah, dan infrastruktur militernya.

Pihak PBB mengatakan, tank Israel telah menyerbu masuk pangkalannya pada Minggu (13/10/2025), yang merupakan tuduhan terbaru atas pelanggaran Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB, ketika Hizbullah melepaskan sekawanan drone yang mematikan ke kap militer Israel.

Israel membantah penjelasan PBB, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan agara pasukan penjaga perdamaian PBB segera mundur.

Ia mengatakan, mereka menjadi perisai manusia bagi Hizbullah selama meningkatnya permusuhan.

Namun demikian, pihak UNIFIL mengatakan, dua tank Merkava Israel menghancurkan gerbang utama sebuah pangkalan, dan masuk secara paksa sebelum pagi pada Minggu.

Baca Juga: Netanyahu Tuduh UNIFIL Jadi Tameng Manusia, Desak PBB Tarik Pasukan dari Selatan Lebanon

Setelah tank-tank itu pergi, terjadi ledakan sejauh 100 meter, melepaskan asap yang menyebar ke seluruh pangkalan dan membuat personel PBB jatuh sakit.

Sementara itu, militer Israel mengatakan, Hizbullah telah menembakkan rudal anti-tank ke arah pasukan Israel, melukai 25 orang di antaranya.

Serangan itu terjadi sangat dekat dengan pos UNIFIL, dan sebuah tank yang membantu mengevakuasi korban yang terkena tembakan kemudian mundur ke pos UNIFIL.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : US News


TERBARU