> >

Misteri Asal-usul Christopher Columbus Terjawab, Hasilnya Mencengangkan

Kompas dunia | 13 Oktober 2024, 15:25 WIB
Patung Christopher Columbus di Rhode Island, Amerika Serikat. (Sumber: Johnston Mayor Joseph Polisena, Jr. via AP)

SEVILLA, KOMPAS.TV - Misteri asal-usul Christopher Columbus akhirnya terungkap setelah sempat dipertanyakan pada beberapa abad terakhir.

Asal-usul dan kebangsaan penjelajah dari abad ke-15 itu terungkap setelah dilakukannya analisis DNA.

Berdasarkan program RTVE, yang tayang Sabtu (12/10/2024) dan berjudul Columbus DNA: His True Origin, akhirnya terungkap bahwa Christopher Columbus itu berasal dari Spanyol dan seorang Yahudi.

Baca Juga: Putin Disebut Diktator Pembunuh oleh Kamala Harris, Kremlin Beri Balasan Menohok

Program itu ditayangkan untuk menandai perayaan hari nasional Spanyol, serta penghormatan atas tibanya Columbus di Dunia Baru.

Dikutip dari The Guardian, penelitian yang dilakukan ahli forensik Miguel Lorente menguji sampel kecil dari jasad yang terkubur di Katedral Sevilla.

Tempat itu sejak lama oleh pihak otoritas diklaim sebagai peristirahatan terakhir Columbuis, meski ada klaim berbeda.

Tim peneliti kemudian membandingkan sampel itu dari kerabat dan keturunan Columbus.

Asal-usul serta peristirahatan terakhir sosok penting yang memimpin ekspedisi yang dibiayai Spanyol pada 1409 dan membuka jalan penaklukkan Amerika oleh Eropa itu memang kerap menjadi perdebatan.

Banyak sejarawan mempertanyakan teori tradisional bahwa Columbus berasa dari Genoa, Italia.

Teori lainnya pun mengatakan bahwa ia Yahudi Spanyol, orang Yunani, Basque atau Portugis.

Lorente mengungkapkan, telah mengonfirmasikan teori sebelumnya, bahwa jasad di Sevilla memang benar milik Columbus.

“Hari ini sudah berhasil diverifikasi dengan teknologi baru, jadi sebagian teori sebelumnya bahwa jasad di Sevilla adalah milik Christpher Columbus telah terkonfirmasi secara pasti,” katanya.

Penelitian mengenai kewarganegaraan sempat menjadi rumit karena sejumlah faktor, termasuk banyaknya data.

Namun, menurut Lorente, hasilnya hampir dapat diandalkan.

Columbus meninggal pada usia 55 tahun di Kota Valladolid di barat laut Spanyol pada 1506.

Tetapi kemudian ia ingin dimakamkan di pulau Hispaniola yang saat ini dimiliki Republik Dominika dan Haiti.

Baca Juga: Respons Adik Kim Jong-Un usai Korea Selatan Kirim Drone, Janjikan Bencana Mengerikan Jika Diulangi

Jenazahnya dibawa ke sana pada 1542, kemudian dipindahkan ke Kuva pada 1795, dan kemudian diperkirakan ke Sevilla, Spanyol pada 1898.

Pada 1877, para pekerja menemukan peti mati yang terkubur di belakang altar di sebuah Katedral di Santo Domingo, Ibu Kota Republik Dominika, berisi kumpulan pecahan tulang yang menurut negara itu milik Columbus.

Lorente mengatakan, kedua klaim tersebut mungkin benar, karena kedua set tulang baik di Sevilla dan di Dominika tidaklah lengkap.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : The Guardian


TERBARU