NATO Remehkan Ancaman Putin Bakal Pakai Senjata Nuklir, Sebut Aliansi Barat Sangat Kuat
Kompas dunia | 11 Oktober 2024, 11:27 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte meremehkan ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengatakan bakal pakai senjata nuklir.
Ia menegaskan NATO tidak perlu dan tidak usah mendengar ancaman Putin karena aliansi Barat tersebut sangat kuat.
Selain itu, menurut Rutte, NATO mampu merespons segala bentuk ancaman.
Baca Juga: Jadi Target Serangan Israel yang Bunuh 22 Orang di Lebanon, Petinggi Hizbullah Menyelamatkan Diri
Dia mengatakan latihan nuklir tahunan oleh negara-negara anggota NATO, yang akan dimulai pekan depan, mengirim pesan kepada Putin bahwa NATO siap untuk merespons setiap ancaman.
Sebelumnya, Putin telah memperingatkan bahwa penggunan senjata jarak jauh pemberian Barat oleh Kiev ke dalam wilayah Rusia, akan dianggap sebagai campur tangan NATO dalam perang di Ukraina.
Karena itu, Putin menegaskan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia dapat dibenarkan jika hal itu terjadi.
“Tidak, mereka (NATO) seharusnya tidak melakukannya (memperhatikan ancaman Rusia), dan memang seharusnya tidak memikirkannya,” kata Rutte, seperti dilansir Sky News, Kamis (10/10/2024).
Baca Juga: Jens Stoltenberg Mundur usai 10 Tahun Jadi Sekjen NATO, Digantikan Eks PM Belanda Mark Rutte
“NATO kuat. Kami dapat menghadapi musuh mana pun. Kami memiliki segalanya untuk memastikan NATO aman dan terjamin, serta bahwa kami dapat melawan ancaman apa pun. Dan kami tak akan pernah terintimidasi oleh siapa pun di luar NATO yang mencoba mengancam kami,” tambahnya.
Rutte ragu jika Ukraina saat ini dinilai semakin lemah karena belum mendapat izin oleh Inggris dan sekutu lainnya untuk menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang ke dalam wilayah Rusia.
Ia mengisyaratkan, asalkan Barat terus mendukung Kiev, satu sistem senjata tak akan mengubah hasil perang.
Rutte, yang menjadi Sekjen NATO menggantikan Jens Stoltenberg mulai awal bulan ini, telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer di Downing Street, London.
Ia juga ambil bagian dalam pembicaraan tiga arah dengan Starmer, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Zelenskyy sedang melakukan tur cepat ke negara-negara Eropa dengan membawa apa yang disebutnya sebagai “rencana kemenangan” untuk mengakhiri invasi Rusia.
Rutte menolak membocorkan rincian mengenai rencana Ukraina. Namun, ia mengatakan dirinya berharap kemenangan akan terjadi sesegera mungkin.
Baca Juga: Usai Tembaki Markas UNIFIL di Lebanon, Israel Perintahkan Pasukan PBB Hengkang ke Utara
Ia juga mengatakan sangat penting untuk terus mendukung Kiev dengan senjata, pelatihan dan pendanaan.
Dengan begitu, kata dia, Zelenskyy akan berada dalam posisi terkuat untuk setiap perundingan di masa depan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Sky News