> >

Rusia Makin Frontal Mengutuk Serangan Brutal Israel di Lebanon dan Suriah

Kompas dunia | 10 Oktober 2024, 07:58 WIB
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova hari Rabu 9 Oktober 2024, mengutuk serangan udara Israel di Lebanon dan Suriah, menegaskan serangan tersebut melanggar hukum internasional dan menambah ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah. (Sumber: TASS)

Rusia memperkirakan Hizbullah, termasuk sayap militernya, tetap terorganisir dan sepenuhnya operasional, tegas Zakharova.

“Pada 3 Oktober, Rusia adalah salah satu negara pertama yang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Beirut, sekaligus mengevakuasi beberapa staf diplomatik,” ucapnya, menekankan bahwa Moskow melihat Lebanon sebagai bagian penting dari krisis yang semakin memburuk di Timur Tengah.

Dia kembali menyatakan kecaman Rusia terhadap semua tindakan militer yang berkontribusi pada ketidakstabilan regional dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban, sembari menyerukan solusi diplomatik berdasarkan hukum internasional.

Serangan di Damaskus

Menanggapi serangan Israel pada 8 Oktober di Damaskus, Zakharova menyebutnya sebagai "pelanggaran berat terhadap kedaulatan Suriah," dengan menyoroti bahwa serangan itu menargetkan area permukiman padat yang menewaskan tujuh warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, serta melukai 11 lainnya.

“Ini sangat memalukan bahwa tindakan semacam itu telah menjadi praktik rutin yang diterapkan di Suriah, Lebanon, dan Jalur Gaza. Kami sekali lagi mendesak pihak Israel untuk menghormati kedaulatan negara-negara dan mematuhi norma dasar hukum internasional,” kata Zakharova.

Zakharova juga menyoroti "sifat yang sangat tidak bertanggung jawab dan berbahaya dari tindakan agresi ini," dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut jelas menunjukkan keinginan untuk memperluas eskalasi bersenjata lebih lanjut di kawasan tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : TASS


TERBARU