> >

Geger Gedung Putih Kehilangan Kepercayaan pada Pemerintah Israel di Tengah Konflik Timur Tengah

Kompas dunia | 9 Oktober 2024, 14:24 WIB
Presiden AS Joel Biden dan PM Israel Netanyahu di Tel Aviv. Pemerintahan Biden semakin hilang kepercayaan kepada pemerintah Israel dan Netanyahu, khususnya terkait rencana militer dan diplomatiknya dalam menghadapi perang multi-front di Timur Tengah. (Sumber: Getty / Axios)

"Austin sangat marah," ungkap seorang pejabat AS, karena pemberitahuan yang terlambat membuat Pentagon tidak bisa mengambil langkah-langkah untuk melindungi pasukan AS di kawasan tersebut.

Baca Juga: Peringatan Biden ke Netanyahu Usai Muncul Ada Upaya PM Israel Pengaruhi Pemilu AS

Pejabat Israel mengatakan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, diperintahkan oleh Perdana Menteri Netanyahu untuk tidak memberi tahu AS sebelumnya.

Krisis kepercayaan semakin dalam setelah inisiatif gencatan senjata yang dipimpin oleh AS di Lebanon berakhir kacau-balau. 

Awalnya, Biden mengumumkan kesepakatan tersebut setelah memperoleh pemahaman dari Netanyahu dan Dermer bahwa Israel setuju. 

Namun, Israel kemudian mengubah sikap secara mendadak, membuat Gedung Putih malu. Seorang pejabat Israel menyatakan Netanyahu tidak membatalkan apa yang telah ia sampaikan kepada AS, tetapi mengklaim terjadi kesalahpahaman antara kedua pihak. 

"Kami memahami desakan Biden untuk gencatan senjata adalah awal dari sebuah proses, bukan sesuatu yang segera. Ada kebingungan, tapi kami sudah meluruskannya," kata pejabat tersebut.

Baru-baru ini, pemerintahan Biden mempertanyakan perintah yang dikeluarkan oleh militer Israel IDF yang memerintahkan warga Palestina di Gaza Utara untuk mengungsi ke selatan. 

Pejabat AS khawatir tindakan ini adalah persiapan untuk pengepungan di Gaza Utara, yang mungkin melanggar hukum internasional dan hukum AS.

Baca Juga: Biden Tegaskan Tak Akan Dukung Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir Iran, Ini Alasannya

Kobaran api dan asap terlihat di Dahiyeh, Beirut, Lebanon, usai serangan udara Israel, Minggu, 6 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo/Bilal Hussein)

Para pejabat Israel menyatakan mereka tidak bermaksud untuk memindahkan warga Palestina secara permanen, melainkan ini hanyalah operasi sementara. 

Namun, pejabat AS masih meragukan komitmen Israel. "Mereka mengatakan apa yang ingin kami dengar, tapi masalahnya adalah kurangnya kepercayaan," ungkap seorang pejabat AS.

Pada akhir pekan lalu, Komandan CENTCOM, Jenderal Michael Kurilla, berkunjung ke Israel dan bertemu dengan Kepala Staf IDF, Jenderal Herzi Halevi, serta Menteri Pertahanan Gallant untuk mendapatkan informasi mengenai rencana balasan Israel terhadap Iran. 

Gallant mengatakan kepada Austin dalam percakapan telepon bahwa Israel belum membuat keputusan akhir tentang waktu dan skala balasan tersebut.

Minggu ini, Gallant dijadwalkan tiba di Washington untuk pertemuan selama 24 jam dengan Austin dan Sullivan guna membahas koordinasi lebih lanjut mengenai potensi serangan Israel terhadap Iran. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Axios


TERBARU