> >

Pertempuran di Darfur Utara, Sudan Tewaskan Sedikitnya 13 Anak

Kompas dunia | 7 Oktober 2024, 18:34 WIB
Tentara Sudan dari unit Rapid Support Forces yang dipimpin Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, deputi kepala dewan militer, berada di Provinsi Nil Timur, Sudan, 22 Juni 2019. (Sumber: AP Photo/Hussein Malla)

DARFUR, KOMPAS.TV — Pertempuran antara militer Sudan dan lawan paramiliternya di Darfur Utara, Sudan, menewaskan sedikitnya 13 anak dan melukai empat lainnya. Data ini dikonfirmasi oleh Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) pada Minggu (6/10/2024).

“Anak-anak tersebut berusia antara 6 dan 17 tahun,” kata UNICEF seperti dikutip dari The Associated Press.

Tentara Sudan pada hari Jumat melancarkan serangan udara yang menargetkan sebuah pasar di kota Al Kuma, sekitar 70 kilometer dari kota Darfur Utara.

Baca Juga: Pertempuran Terbaru di Sudan: Khartoum Terancam, Wabah Kolera Mematikan Terus Menyebar

Menurut portal berita Sudan Tribune dan Central Observatory for Human Rights, serangan udara tersebut juga menghantam Kota Mellit, dan menewaskan sedikitnya 45 orang dan melukai puluhan lainnya di kota tersebut.  

“Hamrat al-Sheikh di Kordofan Utara juga terkena serangan,” kata Mohammed H. al-Ta’ishi, yang merupakan mantan anggota Dewan Kedaulatan Sudan. Ia menambahkan, serangan tersebut menargetkan wilayah yang belum pernah terkena konfrontasi apa pun sejak perang dimulai.

Perang antara militer Sudan dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces pecah pada bulan April 2023 di ibu kota, Khartoum, dan telah menyebar ke seluruh negeri. Darfur telah mengalami pertempuran yang sangat intens sejak saat itu.

Baca Juga: Wabah Kolera Sudan Tewaskan Lebih dari 430 Orang di Tengah Perang Sipil yang Terus Berkecamuk

“Serangan terhadap anak-anak ini tidak dapat diterima. Anak-anak tidak memiliki peran dalam perang atau konflik sipil, tetapi anak-anak adalah yang paling menderita saat konflik di Sudan terus berlanjut,” kata Sheldon Yett, perwakilan UNICEF untuk Sudan.

“Anak-anak harus aman di mana saja, di rumah, lingkungan sekitar, dan di jalan," Yett menambahkan.

PBB memperkirakan bahwa 20.000 orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka sejak konflik dimulai. Perang tersebut juga telah menyebabkan lebih dari 10 juta orang mengungsi, termasuk 2,4 juta orang yang melarikan diri ke negara-negara tetangga dan negara-negara lain.

 

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Associated Press


TERBARU