> >

Tokoh Oposisi Rusia Tewas Berperang di Ukraina, Ternyata Bertempur bersama Pasukan Zelenskyy

Kompas dunia | 7 Oktober 2024, 16:24 WIB
Ildar Dadin, aktivis oposisi Rusia dilaporkan tewas di Ukraina. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko Jr)

KHARKIV, KOMPAS.TV - Tokoh oposisi Rusia Ildar Dadin dilaporkan tewas berperang di Ukraina.

Dadin, yang merupakan aktivis penentang Presiden Rusia Vladimir Putin, rupanya berperang di kubu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Kematian Dadin yang merupakan tokoh oposisi terkenal dilaporkan tewas terbunuh oleh kelompok yang merekrutnya, Civil Council.

Baca Juga: 21 Kardinal Baru Vatikan yang Diumumkan Paus Fransiskus, Salah Satunya Uskup Bogor

Dilansir dari BBC International, Senin (7/10/2024), Juru Bicara Civil mengonfirmasikan bahwa Dadin telah tewas, dan Civil menyebutnya sebagai seorang pahlawan.

Dadin terbunuh saat pasukan dari batalion sukarelanya, Freedom of Russia Legion, ditembaki artileri Rusia di wilayah Kharkiv.

Hingga saat ini, belum ada detail tentang terbunuhnya Dadin.

Pihak pasukan Dadin sendiri belum mau berkomentar banyak, dan hanya mengatakan bahwa operasi militer masih aktif.

Namun, Ilia Ponamarev, seorang politikus oposisi Rusia di pengasingan yang sebelumnya memiliki hubungan dengan Legion, mengatakan bahwa ia yakin sekali Dadin telah meninggal.

Sumber lain mengklarifikasi bahwa hal ini dikonfirmasi oleh mereka yang bersamanya dalam pertempuran.

Ildar Dadin terkenal di Rusia sejak satu dekade lalu usai kerap melakukan demonstrasi damai atas tekanan politik yang semakin meningkat.

Baca Juga: Hamas Tembakkan Roket ke Israel saat Peringatan Serangan 7 Oktober

Ia adalah orang pertama yang diadili di bawah Pasal 212.1, yang kemudian dijuluki Hukum Dadin. Pada 2014, pelanggaran berulang terhadap aturan protes di Rusia ditetapkan sebagai pelanggaran pidana.

Dadin dimasukkan ke sel hukuman, dan langsung melakukan mogok makan sebagai protes.

Penjaga penjara kemudian menyiksanya agar berhenti melakukan protes.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC International


TERBARU