Sadisnya Geng Kriminal Haiti, Kekejamannya Tewaskan 70 Orang Termasuk 3 Bayi
Kompas dunia | 5 Oktober 2024, 15:20 WIBPORT-AU-PRINCE, KOMPAS.TV - Geng kriminal Haiti menunjukkan kesadisannya saat melakukan serangan ke Haiti tengah.
Pada pernyataannya, Jumat (4/10/2024), Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan serangan geng itu menewaskan 70 orang, termasuk tiga bayi.
Anggota geng Gran Grif, geng kriminal Haiti, memperlihatkan kekejamannya menggunakan senapan otomatis yang membunuh 70 orang, Kamis (3/10/2024).
Baca Juga: Kim Jong-Un Hina Presiden Korea Selatan Pria Abnormal karena Tantang Negara Nuklir Korea Utara
Menurut HAM PBB dilansir dari CNN International, selain tiga bayi, 10 perempuan juga tewas atas insiden tersebut.
Serangan itu terjadi di Kota Pont Sonde di Departemen Artibonite, sebuah pusat pertanian krusial yang berada di sebelah utara Port-au-Prince, di mana kekerasan geng terus menyebar.
Pada serangan itu dilaporkan 16 orang mengalami luka serius, termasuk dua anggota geng yang tertembak oleh polisi Haiti.
Anggota geng juga membakar 45 rumah dan 34 kendaraan, memaksa sejumlah penduduk untuk kabur.
Organisasi Migrasi Internasional mengatakan lebih dari 6.000 orang telah pindah karena kekerasan yang terjadi.
Kementerian Kesehatan Haiti mengatakan telah melakukan mobilisasi untuk merespons insiden tersebut, namun menghadapi tantangan mengakses lokasi karena situasi keamanan yang menegang.
“Meskipun konteks keamanannya sangat sulit, para korban serangan ini dirawat oleh institusi lokal,” bunyi pernyataan mereka.
Perdana Menteri Haiti Garry Conille mengungkapkan duka citanya terhadap mereka yang terdampak serangan, dan menegaskan penegak hukum akan meningkatkan responsnya.
Baca Juga: Peringatan Biden ke Netanyahu Usai Muncul Ada Upaya PM Israel Pengaruhi Pemilu AS
“Kejahatan keji ini, yang dilakukan terhadap perempuan, laki-laki, dan anak-anak yang tak berdaya, tidak hanya merupakan serangan terhadap para korban tetapi juga seluruh bangsa Haiti,” katanya.
Menurut PBB, Gran Grif adalah geng paling kuat di Artibonite.
Bulan lalu, Luckson Elan, yang diduga pemimpin geng itu, dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat (AS) karena pelanggaran hak asasi manusia yang serius termasuk penculikan, pembunuhan, pemukulan, dan pemerkosaan terhadap anak-anak dan perempuan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : CNN international