> >

Serangan Udara Israel Guncang Beirut Selatan, Putuskan Perbatasan Utama ke Suriah

Kompas dunia | 5 Oktober 2024, 08:58 WIB
Seorang pria berlari mencari perlindungan saat asap mengepul menyusul serangan udara Israel di Dahiyeh, Beirut, Lebanon, Jumat, 4 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo/Hassan Ammar)

BEIRUT, KOMPAS.TV — Israel kembali melancarkan serangkaian serangan udara dahsyat pada Jumat malam (4/10/2024). Serangan ini menghantam pinggiran kota Beirut dan memutus jalur perbatasan utama antara Lebanon dan Suriah.

Ledakan pada malam hari di pinggiran selatan Beirut mengirimkan gumpalan asap dan api yang besar ke langit malam, serta mengguncang gedung-gedung yang berjarak hanya beberapa kilometer dari ibu kota Lebanon. 

Serangan ini membuat orang-orang berlarian mencari perlindungan di jalan yang dipenuhi puing di lingkungan Dahiyeh. Di wilayah ini, sedikitnya satu bangunan diratakan dengan tanah dan mobil-mobil dibakar.

Militer Israel mengatakan mereka menargetkan markas besar intelijen pusat Hizbullah. Namun demikian, mereka tidak mengatakan siapa yang menjadi sasaran atau apakah ada militan yang tewas dalam serangan itu. Tetapi mereka mengklaim telah menewaskan 100 pejuang Hizbullah dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Detik-detik Dentuman Rudal Iran Mendarat di Utara Tel Aviv, Israel

Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon melaporkan lebih dari 10 serangan udara berturut-turut terjadi di wilayah tersebut. Sekitar 1.400 warga Lebanon, termasuk pejuang Hizbullah dan warga sipil, telah tewas. Selain itu, sekitar 1,2 juta orang terusir dari rumah mereka sejak Israel meningkatkan serangannya pada akhir September yang bertujuan melumpuhkan Hizbullah.

Sebuah rumah sakit di Lebanon selatan mengatakan bahwa mereka ditembaki pada Jumat malam setelah diperingatkan untuk mengungsi. Rumah Sakit Salah Ghandour di kota Bint Jbeil mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penembakan itu mengakibatkan sembilan anggota staf medis dan perawat terluka, sebagian besar dari mereka mengalami luka serius. Selain itu, sebagian besar staf medis harus dievakuasi. 

Sehari sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan 28 petugas kesehatan di Lebanon telah tewas dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, militer Israel menyatakan Hizbullah telah meluncurkan sekitar 100 roket ke Israel pada hari Jumat. Militer Israel juga mengatakan bahwa serangan di Beirut sehari sebelumnya menewaskan Mohammed Rashid Skafi, kepala divisi komunikasi Hizbullah.

Militer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Skafi adalah seorang teroris senior Hizbullah yang bertanggung jawab atas unit komunikasi sejak tahun 2000 dan berhubungan erat dengan pejabat tinggi Hizbullah.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU