Bangladesh Minta Dukungan Malaysia untuk Pemulangan Pengungsi Rohingya ke Myanmar
Kompas dunia | 4 Oktober 2024, 23:43 WIBDHAKA, KOMPAS TV - Pemimpin sementara Bangladesh, peraih Nobel Muhammad Yunus meminta bantuan Malaysia untuk melibatkan ASEAN dalam mengangkat isu pemulangan pengungsi Rohingya kembali ke Myanmar.
Malaysia akan memegang kursi kepemimpinan di ASEAN tahun depan, sehingga peran negara tersebut dianggap krusial dalam mencari solusi.
Permintaan itu disampaikan saat Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim bertemu dengan Yunus di Dhaka, ibu kota Bangladesh.
Kunjungan ini merupakan lawatan pertama oleh pemimpin asing sejak Yunus mengambil alih pemerintahan pada 8 Agustus lalu.
Inilah kunjungan kenegaraan pertama pemimpin Malaysia ke Bangladesh dalam 11 tahun terakhir.
Yunus memimpin Bangladesh setelah Perdana Menteri sebelumnya, Sheikh Hasina melarikan diri akibat pemberontakan massal yang menuduhnya melakukan korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, dan penggunaan kekuatan berlebihan terhadap para demonstran.
Yunus berkomitmen untuk melakukan reformasi dan membangkitkan kembali ekonomi Bangladesh yang sedang bermasalah.
Bangladesh saat ini menampung lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan militer Myanmar.
Mereka hidup di kamp-kamp pengungsian yang penuh sesak dan telah lama menuntut kepulangan yang aman ke tanah air mereka.
Setelah pertemuan dengan Anwar Ibrahim, Yunus menyatakan kepada pers, dirinya meminta bantuan Malaysia untuk mengangkat isu pemulangan pengungsi Rohingya dalam agenda ASEAN.
"Malaysia akan mendukung kami dalam mengangkat hal ini," kata Yunus, Jumat, 4 Oktober 2024.
"Ini adalah sesuatu yang harus kita selesaikan secepat mungkin," imbuhnya, menegaskan.
Baca Juga: Ratusan Warga Rohingya Dilaporkan Tewas dalam Satu Serangan Drone saat Berusaha Lari dari Myanmar
Selain melibatkan ASEAN dalam menyelesaikan krisis pengungsi Rohingya, Bangladesh juga memperluas perdagangan dengan negara-negara anggota blok tersebut.
Pada 2023, Bangladesh tercatat sebagai mitra dagang terbesar kedua Malaysia di Asia Selatan dengan total perdagangan mencapai USD 2,78 miliar.
Malaysia juga merupakan salah satu tujuan utama pekerja migran Bangladesh.
Sekitar 800.000 pekerja asal Bangladesh bekerja di sektor konstruksi, manufaktur, perkebunan, dan jasa di Malaysia.
Anwar tiba di Bangladesh setelah kunjungannya ke Pakistan dengan delegasi berjumlah 58 orang dalam kunjungan singkat di Dhaka.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Associated Press