Rezim Kim Jong-Un Paksa Orang Tua Korea Utara Menari di Hari Manula, sebagai Bentuk Terima Kasih
Kompas dunia | 4 Oktober 2024, 12:37 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Rezim pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memaksa orang tua Korea Utara menari di Hari Manula Internasional.
Adalah para orang tua dari panti jompo yang dipaksa menari untuk menunjukkan apresiasi mereka terhadap Kim Jong-un.
Hal itu diungkapkan sumber dari Radio Free Asia, Kamis (3/10/2024), yang merupakan warga Provinsi Pyongan Selatan, yang berada di utara Ibu Kota Pyongyang.
Baca Juga: Putin Bikin Kontroversi, Buat Undang-Undang Ampuni Terdakwa Kriminal jika Gabung Militer Rusia
Hari Manula Internasional sendiri ditetapkan pada Selasa (1/10/2024).
Hari Manula Internasional ditetapkan untuk menunjukkan rasa hormat ke manula dan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial berkaitan dengan manula.
Namun para penduduk menggambarkan acara yang diadakan panti jompo sepenuhnya bermuatan politik.
Bahkan menurut sumber, pemaksaan itu membuat lelah orang-orang tua yang mereka lihat sudah kelaparan dan kelelahan.
“Itu merupakan propaganda (memaksa mereka) berterima kasih kepada Marsekal Kim Jong-un atas pehatian untuk manula di negara kami, membantu mereka hidup bahagia di masa keemasannya,” ujar sumber itu.
Ia mengatakan pada perayaan di tahun-tahun sebelumnya juga dilakukan pembagian makanan kepada para veteran perang, juga kepada pekerja pabrik di panti jompo.
“Pada tahun ini, pihak berwenang menyajikan semangkuk mie jagung dan makanan kecil,” tutur warga tersebut.
“Hanya ada dua potongan kecil daging di setiap mangkok,” ujarnya.
Acara menari sendiri dipimpin oleh rombongan pertunjukan dari Persatuan Perempuan Sosialis setempat.
“Pihak otoritas menyiapkan pengeras suara di ruangan kosong di panti jompo, dan mengharuskan para manula berdansa bersama,” katanya.
“Sangat mengerikan melihat meereka kesulitan bergerak dan berdansa. Mereka tampak lesu kurang dari 30 menit,” kata sumber itu.
Sementara itu anggota Serikat Perempuan Sosialias di Chongju, mengatakan para lansia yang hadir pada acara serupa di Pyongan Utara terlihat sangat kurus, dan hampir tak bisa tetap waspada.
“Saya melihat seorang pria tua jatuh dari kursinya karena kelelahan dan kelaparan, karena acara dilakukan saat jam makan siang,” ucapnya.
“Panita penyelenggara pun memberikannya kudapan, dan memberitahunya untuk tak berdiri dan meninggalkan acara,” katanya.
Baca Juga: Korea Utara dan Korea Selatan Saling Ancam, Ketegangan Meningkat
Anggota tersebut mengatakan sebagai anggota rombongan penampil, ia membantu memimpin manula itu pada tarian perayaan.
“Setelah acara, Serikat Perempuan Sosialis Korea menyiapkan nasi dan sup untuk para manula,” ujar sumber itu.
“Itu sangat menyedihkan karena banyak manula yang mengeluhkan betapa laparnya mereka,” katanya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Radio Free Asia