> >

Claudia Sheinbaum Dilantik sebagai Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Kompas dunia | 2 Oktober 2024, 11:31 WIB
Presiden Claudia Sheinbaum melambaikan tangan kepada para pendukungnya di Zócalo, alun-alun utama Kota Meksiko, selama rapat umum pada hari pelantikannya, Selasa, 1 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo/Fernando Llano)

MEXICO CITY, KOMPAS.TV – Claudia Sheinbaum resmi dilantik sebagai Presiden Meksiko, mencetak sejarah sebagai presiden perempuan pertama yang memimpin negara tersebut, Selasa (1/10/2024).

Dalam suasana penuh antusiasme di lantai Kongres, seruan “Presidenta! Presidenta!” bergema ketika Sheinbaum, 62 tahun, mengucapkan sumpah jabatannya.

Pelantikan Sheinbaum menandai babak baru dalam perjalanan panjang Meksiko, lebih dari 200 tahun setelah negara ini merdeka. 

Namun, di balik momen bersejarah ini, Sheinbaum menghadapi tantangan besar, termasuk kekerasan yang dipicu kartel narkoba, ekonomi yang lambat, dan proyek-proyek pembangunan yang tertunda.

Dalam pidato inaugurasi, Sheinbaum menyampaikan harapan besar bagi seluruh rakyat Meksiko, terutama para perempuan yang selama ini berjuang dalam kesenyapan. 

“Saya datang bersama semua perempuan yang telah berjuang dalam kesunyian, yang bermimpi bahwa suatu hari kita akan mewujudkan impian tanpa terbatas oleh jenis kelamin,” katanya dikutip dari The Associated Press.

Sebagai presiden baru, Sheinbaum mewarisi sejumlah masalah besar, termasuk pengaruh kuat kartel narkoba di berbagai wilayah Meksiko, serta ketidakpastian ekonomi yang diperburuk oleh utang negara yang membengkak. Kota resor Acapulco, yang baru saja dihantam badai, juga menjadi prioritasnya.

Meksiko saat ini berada di persimpangan yang sulit. Kekerasan akibat persaingan kartel narkoba merajalela, dengan wilayah seperti Culiacan di negara bagian Sinaloa mengalami gelombang bentrokan antarfaksi. 

Baca Juga: Penangkapan Raja Kartel Meksiko El Mayo Diprediksi Bakal Picu Perebutan Kekuasaan

Pada saat yang sama, pembangunan infrastruktur di bawah pemerintahan sebelumnya belum rampung, sementara krisis utang membayangi.

Meski demikian, Sheinbaum berjanji akan melanjutkan kebijakan sosial pendahulunya, Andrés Manuel López Obrador, yang dikenal dengan slogan "Pelukan, bukan Peluru" dalam menangani kekerasan. 

Ia menegaskan tidak akan mengulang “perang narkoba” yang dianggap gagal, namun akan meningkatkan intelijen dan penyelidikan untuk melawan kartel.

Di tengah tantangan besar yang menanti, Sheinbaum mendapat dukungan besar dari masyarakat, terutama dari kalangan perempuan dan komunitas pribumi. 

Setelah pelantikannya, Sheinbaum mengikuti upacara tradisional bersama komite perempuan yang mewakili 70 kelompok pribumi di Meksiko. Ernestina Ortiz, seorang pemandu spiritual, memberinya restu dan mengatakan, “Anda adalah suara bagi semua yang telah lama tidak bersuara.”

Di antara ribuan pendukung yang memadati alun-alun utama Mexico City, Lucía Ruíz, seorang ibu tiga anak, menyatakan harapannya terhadap Sheinbaum. 

"Dia akan mewakili kami," ujar Ruíz. 

Baca Juga: Meksiko Kirim Pasukan Khusus ke Sinaloa usai Penangkapan Bos Kartel Narkoba di AS

"Selama ini kita selalu dipimpin oleh laki-laki, dan mereka menganggap kami tidak mampu. Tapi kami mampu, kami adalah kepala keluarga."

Namun, dukungan ini juga dibayangi oleh kekhawatiran. Beberapa kritikus, termasuk Senator María Guadalupe Murguía dari oposisi, memperingatkan bahwa kekuasaan militer yang makin besar dan dominasi partai Morena di parlemen bisa mengancam sistem checks and balances. 

"Jika kita ingin pemerintahan yang kuat, kontrol dan keseimbangan juga harus kuat," ujar Murguía

Di luar negeri, Sheinbaum juga menghadapi tantangan besar, terutama dari Amerika Serikat. Pemilu Presiden AS pada 5 November mendatang menjadi perhatian serius, dengan kemungkinan kembalinya Donald Trump yang telah mengancam untuk menerapkan tarif 100 persen terhadap kendaraan yang dibuat di Meksiko. 

Meskipun kebijakan ini mungkin melanggar perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada (USMCA), dampaknya bisa sangat merugikan ekonomi Meksiko.

Sebelumnya, hubungan Meksiko dengan AS telah memanas ketika López Obrador mengumumkan “jeda” dalam hubungan dengan Kedutaan Besar AS di Meksiko, setelah kritik publik terkait reformasi yudisial.

Sheinbaum, yang memiliki latar belakang akademis di bidang energi, berjanji untuk mempromosikan efisiensi energi dan transisi ke sumber energi terbarukan. 

Meskipun begitu, ia tetap berencana menjaga produksi minyak Meksiko pada tingkat 1,8 juta barel per hari, sebuah kebijakan yang dianggap penting untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Dengan latar belakangnya sebagai ilmuwan dan aktivis lingkungan, Sheinbaum diharapkan membawa pendekatan baru dalam menangani masalah lingkungan, termasuk perubahan iklim. Namun, janji ini harus diuji di tengah ketergantungan ekonomi Meksiko pada produksi minyak. 

Baca Juga: Meksiko Tuntut Anak Bos Kartel, Bukan Pasal Narkoba tapi karena Serahkan Bos Kartel Pesaing ke AS

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU