> >

Korea Selatan Pamerkan Rudal Hyunmoo-5, Peringatan Keras bagi Korea Utara

Kompas dunia | 2 Oktober 2024, 06:45 WIB
Rudal permukaan-ke-permukaan milik Korea Selatan, Hyunmoo, berbaris selama peringatan 76 tahun Hari Angkatan Bersenjata Korea di Seongnam, Korea Selatan, Selasa, 1 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo)

Selain itu, Korea Selatan memamerkan jet tempur canggihnya, memperkuat citra kekuatan militer negara tersebut.

Pasukan dan persenjataan Korea Selatan berparade di jalanan Ibu Kota Seoul. Parade ini bertujuan untuk meningkatkan moral militer sekaligus menunjukkan kapabilitas militer Korea Selatan dalam menghadapi potensi agresi Korea Utara.

Sejak menjabat pada 2022, Yoon, yang dikenal sebagai politikus konservatif, menempatkan aliansi militer yang lebih kuat dengan Amerika Serikat serta kerja sama trilateral antara Seoul, Washington, dan Tokyo sebagai inti dari kebijakan keamanannya untuk menghadapi program nuklir Korea Utara yang semakin maju.

Baca Juga: Presiden Korsel Ultimatum Kim Jong Un: Korut Akan Menghadapi Akhir Rezim Jika Gunakan Senjata Nuklir

Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara sering melakukan uji coba rudal yang provokatif dan mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk pencegahan dalam konflik potensial dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Bulan lalu, kekhawatiran terkait program bom Korea Utara meningkat setelah negara tersebut mempublikasikan foto-foto fasilitas rahasia pengayaan uranium untuk senjata nuklir.

Ini adalah kali pertama Korea Utara mengungkap fasilitas pengayaan uranium sejak memperlihatkannya kepada para akademisi Amerika Serikat di kompleks nuklir utama Yongbyon pada 2010.

Pejabat Korea Selatan memperkirakan Korea Utara berkemungkinan akan terus meningkatkan ketegangan melalui uji coba senjata sebelum pemilu Amerika Serikat, guna mendapatkan pengaruh dalam diplomasi dengan pemerintahan baru di Washington.

Para ahli menduga Korea Utara berpikir pengembangan persenjataan nuklir yang lebih besar dapat membantu mereka mendapatkan konsesi lebih besar dari Amerika Serikat, seperti pelonggaran sanksi yang ekstensif.

Sementara Korea Selatan meluncurkan komando strategis yang dirancang untuk menghadapi program senjata nuklir Korea Utara.

Pejabat-pejabat Seoul mengatakan komando ini mengintegrasikan kapabilitas konvensional Korea Selatan dengan senjata nuklir Amerika Serikat.

Meskipun Korea Selatan tidak memiliki senjata nuklir sendiri, kerja sama dengan Amerika Serikat menjadi kunci dalam strategi pertahanan negara tersebut.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU