Israel Invasi Lebanon, Perintahkan Warga di Perbatasan Kosongkan Rumah
Kompas dunia | 1 Oktober 2024, 19:37 WIBNamun, laporan The New York Times yang mengutip pejabat-pejabat Amerika Serikat dan sumber lainnya, menyebut Israel menanamkan bahan peledak dalam alat-alat elektronik yang meledak tersebut.
Pemimpin baru Hizbullah, Naim Kassem, berjanji kelompok itu akan terus berjuang setelah kematian Nasrallah.
Selain Nasrallah, Israel juga telah membunuh beberapa komandan utama organisasi politik dan para militer Lebanon itu dalam beberapa hari terakhir.
Kassem mengatakan para pejuang Hizbullah siap dan para komandan yang terbunuh telah digantikan.
Baca Juga: Israel Serbu Perbatasan Lebanon, Beirut Gelar Pasukan, Hizbullah Serang Balik
Israel dan Hizbullah telah saling tembak di perbatasan Lebanon-Israel hampir setiap hari sejak 8 Oktober 2023, sehari setelah Israel melancarkan serangan ke Gaza yang diawali serangan Hamas ke wilayahnya.
Dilansir Al Jazeera, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 41.615 orang per 30 September 2024. Dari jumlah tersebut, hampir 16.500 adalah anak-anak. Sementara lebih dari 10.000 orang hilang.
Sementara serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, dilaporkan menewaskan 1.139 orang. Hamas juga dilaporkan membawa sekitar 250 orang ke Gaza.
Organisasi politik Palestina yang memiliki sayap militer itu mengatakan ratusan orang itu akan ditukar dengan ribuan warga Palestina yang ditahan Israel, bahkan sebelum serangan 7 Oktober. Banyak warga Palestina yang ditahan tanpa dakwaan oleh Israel.
Sambil terus menyerang Gaza di mana sekitar 2 juta lebih warga Palestina terkurung akibat blokade Israel sejak 2007, kini Tel Aviv melancarkan serangan besar ke Lebanon.
Serangan Israel ke Lebanon dikhawatirkan akan memicu perang regional di Timur Tengah.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : The Associated Press, Al Jazeera