> >

Perang Ukraina Tak Kunjung Selesai, Rusia Tingkatkan Anggaran Pertahanan hingga 40 Persen dari APBN

Kompas dunia | 1 Oktober 2024, 19:20 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato pada pertemuan Dewan Keamanan mengenai pembaruan doktrin nuklir di Kremlin, Moskow, Rusia, Rabu, 25 September 2024. (Sumber: Sputnik)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Pemerintah Rusia menaikkan anggaran pertahanan hingga 25 persen untuk tahun 2025. Kenaikan ini menjadikan anggaran pertahanan Rusia pada 2025 tertinggi sepanjang sejarah.

The Guardian melaporkan, berdasarkan draf APBN Rusia yang dipublikasikan pada Senin (30/9/2024), belanja pertahanan Rusia dianggarkan hingga 13,5 triliun rubel atau sekitar Rp2.200 triliun.

Baca Juga: Rusia Gencarkan Serangan Udara ke 11 Wilayah Ukraina dengan Gelombang Drone Terbesar

Jumlah tersebut sekitar 3 triliun rubel lebih banyak dibanding belanja pertahanan tahun 2024. Anggaran belanja pertahanan pada 2025 pun mencapai 40 persen dari total belanja negara Rusia, yakni 41,5 triliun rubel atau sekitar Rp6.764 triliun.

Naiknya anggaran belanja pertahanan pun dibarengi dengan penurunan anggaran untuk kebijakan-kebijakan sosial.

Media ekonomi Rusia, The Bell menulis bahwa kenaikan belanja pertahanan menunjukkan prioritas Presiden Rusia Vladimir Putin saat invasi ke Ukraina telah berlangsung hampir tiga tahun.

Putin dinilai perlu menaikkan anggaran pertahanan untuk menjaga daya tahan Rusia di medan perang.

Kalangan analis menilai sekutu-sekutu Ukraina di Barat terlalu meremehkan kemampuan Moskow bertahan dalam perang jangka panjang.

Baca Juga: Ancaman Putin Paling Menakutkan Bukan Ubah Doktrin Nuklir Rusia, tapi Hal Ini

Pada Senin, Putin pun menegaskan, tujuan "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina akan tercapai. Hal tersebut disampaikannya saat pasukan Rusia terus menggerus pertahanan Ukraina di front timur.

Ukraina sendiri sempat mengejutkan Rusia dengan menyerang Oblast (daerah setingkat provinsi) Kursk di pedalaman Rusia.

Namun, garnisun Ukraina di Kursk dilaporkan mulai kewalahan menghadapi serangan balik Rusia.

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, The Guardian


TERBARU