> >

Korea Utara Kecam Serangan ke Lebanon, Sebut Israel dan AS Ancaman di Timur Tengah

Kompas dunia | 1 Oktober 2024, 13:52 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Korea Utara melontarkan kecaman keras terhadap Israel atas serangannya terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon. (Sumber: AP Photo)

PYONGYANG, KOMPS.TV – Korea Utara melontarkan kecaman keras terhadap Israel atas serangannya terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon. Serangan tersebut, yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, disebut sebagai "pembantaian besar-besaran" terhadap warga sipil oleh pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Selasa (1/10/2024).

Dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah Korea Utara KCNA, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan bahwa tindakan Israel merupakan bentuk terorisme yang disamarkan sebagai hak untuk membela diri.

“Israel terus melakukan pembantaian, terorisme, dan pembunuhan, sambil mengeklaim hak untuk membela diri dan menjaga keamanan,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu dikutip dari Yonhap.

Korea Utara juga tidak hanya mengecam Israel, tetapi turut menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai dalang di balik tindakan tersebut. 

Dalam pernyataan yang sama, Korea Utara menyebut kedua negara sebagai "entitas kanker" yang mengancam stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah. 

"Kami mengutuk keras Israel yang memperluas pembantaian besar-besaran terhadap warga sipil tak berdosa ke seluruh Timur Tengah dan tindakan teroris terorganisasi yang kejam oleh AS yang melindungi Israel, dan menyatakan dukungan dan solidaritas yang tak terelakkan kepada rakyat Arab," tegasnya.

Meskipun terdapat tuduhan bahwa Korea Utara membantu Hizbullah dengan membangun terowongan bawah tanah di Lebanon, Pyongyang secara tegas menolak tuduhan ini.

Baca Juga: Israel Kerahkan Serangan Darat Gempur Hizbullah di Lebanon Selatan, Perang Besar Dimulai

Kim Jong-un Puji Hubungan dengan China

Sementara itu, di tengah perkembangan politik internasional tersebut, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un juga menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan China. 

Dalam pesannya kepada Presiden Xi Jinping pada peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat China, Kim menyampaikan bahwa hubungan antara Korea Utara dan China akan semakin erat di masa mendatang.

“Saya yakin hubungan persahabatan dan kerja sama antara kedua negara akan semakin kuat, sesuai dengan kebutuhan zaman dan aspirasi rakyat kedua negara,” kata Kim dalam pesan tersebut.

Kim memuji China atas pencapaiannya dalam membangun sosialisme dengan karakteristik khas China, seraya menyebut bahwa rakyat China telah mampu menghadapi berbagai tantangan dan ujian sejarah selama 75 tahun terakhir. 

Ia menambahkan bahwa Partai dan pemerintah Korea Utara berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan tradisional yang telah lama terjalin antara kedua negara.

Korea Utara dan China, yang memiliki hubungan diplomatik yang erat sejak Perang Korea, terus memperkokoh kerja sama di berbagai bidang, termasuk keamanan dan ekonomi.  

Baca Juga: Penampakan Puing Bangunan di Lebanon Imbas Serangan Udara Israel

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Yonhap


TERBARU