> >

Kisah Abadi Masyarakat Arab dan Unta: Sahabat Setia di Padang Pasir

Kompas dunia | 1 Oktober 2024, 02:00 WIB
Foto ilustrasi unta. Hubungan masyarakat Arab dan Unta bukan sekadar cerita, tetapi sudah menjadi bagian dari perjalanan sejarah, yang merentang jauh ke masa lalu. (Sumber: Arab News)

Keanekaragaman istilah ini memperkaya bahasa Arab dan menjadi bagian penting dalam budaya sastra mereka, terutama dalam puisi kuno. Tercatat, bahasa Arab memiliki lebih dari 10.000 kata yang terkait dengan unta.

Baca Juga: Kontes Unta Tercantik Sejagad Digelar di Arab Saudi Berhadiah USD26 Juta, Siapakah Unta Tercantik?

Unta dalam Puisi dan Tradisi Arab

Puisi Arab, khususnya yang berasal dari suku-suku Bedouin, sering memuji unta betina, terutama karena peran mereka yang begitu besar dalam kehidupan sehari-hari di gurun. 

Unta tak hanya dihargai karena kekuatannya dalam membawa beban berat menempuh jarak jauh, tetapi juga karena manfaat lain yang mereka berikan.

Seperti yang dijelaskan Dr. Al-Otaibi, unta menyediakan daging dan susu yang menjadi sumber pangan, serta wol yang digunakan untuk membuat tenda. 

Selain itu, unta juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Di berbagai zaman, unta diberikan sebagai hadiah berharga kepada raja-raja dan pemimpin terkemuka, menunjukkan rasa hormat dan penghormatan yang tinggi.

Seorang ahli unta sedang merawat unta di hotel dan spa khusus unta pada kontes kecantikan unta raja Abdulaziz. (Sumber: France24)

Baca Juga: Ini Dia Unta Tercantik di Dunia Bernama Massakata, Pemenang Kontes Kecantikan Unta di Arab Saudi

Warisan Arab dan Peran Unta di Arab Saudi

Di Arab Saudi, unta tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga terus dilestarikan sebagai warisan budaya yang penting. Di bawah kepemimpinan Raja Abdulaziz, unta memegang peran kunci dalam penyatuan kerajaan. 

Raja Abdulaziz dikenal sangat mencintai unta, bahkan ia menunjuk orang-orang khusus untuk mengawasi mereka, karena unta adalah tulang punggung pasukannya dalam membangun kerajaan.

Salah satu bukti perhatian besar raja terhadap unta adalah kebiasaannya memberikan hadiah berupa unta-unta berharga kepada para pemimpin suku dan pengikut setianya. 

Tradisi ini terus berlanjut di bawah pemerintahan raja-raja Saudi berikutnya, seperti Raja Saud, Raja Faisal, Raja Khalid, Raja Fahd, dan Raja Abdullah. 

Festival Janadriyah, yang dikenal di seluruh dunia, menjadi salah satu ajang untuk merayakan hubungan istimewa ini, dengan diadakannya perlombaan balap unta serta pameran warisan budaya Saudi.

Di bawah pemerintahan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, unta mendapatkan perhatian yang lebih besar lagi. 

Dibentuknya Camel Club dan diadakannya festival-festival yang dinamai sesuai dengan kedua pemimpin tersebut merupakan bukti nyata pentingnya unta dalam budaya Saudi.

Pada Februari 2023, pemerintah Saudi juga secara resmi mengadopsi statuta dari International Camel Organization, yang semakin memperkuat posisi unta dalam budaya Arab. 

Tak hanya itu, tahun 2024 telah ditetapkan sebagai Tahun Unta, menunjukkan bahwa warisan ini akan terus dirayakan dan dijaga dengan bangga. 

Bahkan, paspor Arab Saudi kini menampilkan gambar kawanan unta sebagai lambang keterikatan warga negara dengan warisan budaya mereka yang kaya.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Arab News


TERBARU