Waduh, Wabah Mematikan Muncul Lagi di Afrika, Virus Marburg Tewaskan 6 Orang di Rwanda
Kompas dunia | 30 September 2024, 11:30 WIBKIGALI, KOMPAS.TV - Wabah virus mematikan kembali muncul di Afrika, di mana enam orang tewas di Rwanda karena virus Marburg.
Menteri Kesehatan Rwanda Sabin Nsanzimana mengungkapkan, kebanyakan korban adalah petugas medis di ruang perawatan intensif.
Sebanyak 20 kasus virus Marburg telah diidentifikasi sejak wabah dikonfirmasi, Jumat (27/9/2024).
Baca Juga: Respons Mengerikan Iran usai Jenderalnya Ikut Tewas saat Nasrallah Dibunuh Israel
Dikutip dari BBC International, Minggu (29/9/2024), virus Marburg memiliki angka kematian 88 persen, dan berasal dari virus yang masih keluarga dari Ebola.
Virus itu menyebar ke manusia dari kelelawar buah, dan kemudian melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Gejalanya termasuk demam, nyeri otot, diare, muntah-muntah, dan di beberapa kasus, kematian karena kehilangan darah yang ekstrem.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan tak ada pengobatan spesifik atau vaksin bagi virus tersebut, tetapi jumlah produksi darah, pengobatan dan terapi imun tengah dikembangkan.
Pemerintah Rwanda mengungkapkan saat ini tengah meningkatkan pelacakan kontak, pengawasan dan pengujian untuk membantu membendung penyebaran.
Nsanzimana mengungkapkan petugas tengah melacak sekitar 300 orang yang melakukan hubungan dengan individu yang terdampak virus Marburg.
Ia menyerukan masyarakat untuk menghindari kontak fisik untuk membantu menahan penyebaran virus.
Pihak otoritas sebelumnya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun atau sanitizer, serta melaporkan semua kasus yang dicurigai.
Sebagian besar kasus dilaporkan terjadi di Ibu Kota Rwanda, Kigali.
Kedutaan Besar AS di Kigali telah menyarankan karyawannya bekerja jarak jauh selama pekan depan.
Ini adalah pertama kalinya virus Marburg terkonfirmasi di Rwanda.
Negara tetangganya, Tanzania, melaporkan wabah virus Marburg pada 2023, sedangkan Uganda pada 2017.
Wabah ini menyusul wabah cacar monyet mematikan yang juga mendera kawasan benua itu pada pertengahan tahun ini.
Baca Juga: Houthi Luncurkan Rudal Menyasar Pesawat Netanyahu di Ben Gurion: Kematian Nasrallah Tak Akan Sia-Sia
Wabah cacar monyet mematikan itu sampai membuat WHO mengumumkan darurat kesehatan global.
Pada tahun ini, wabah cacar monyet mematikan itu muncul dan berpusat di Republik Demokratik Kongo.
Namun, wabah kemudian menyebar dengan cepat ke empat negara tetangga lainnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : BBC Internasional