Italia Siap Kirim Pasukan ke PBB untuk Misi Negara Palestina yang Diakui dan Mengakui Israel

ROMA, KOMPAS.TV - Italia menyatakan siap mengirim pasukan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendukung pembentukan negara Palestina yang diakui oleh Israel serta yang mengakui Israel.

Dalam wawancara dengan surat kabar Avvenire, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengkaji isu-isu internasional terkait situasi terkini di wilayah tersebut, setelah kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara Israel pada Jumat (27/9/2024) lalu.

"Sayangnya, risiko peningkatan ketegangan tampak konstan saat ini. Hari ini, kami bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk mencapai gencatan senjata di Lebanon dan Gaza," ujar Tajani.

Tajani menekankan pihaknya terus berhubungan dengan Kedutaan Besar Italia di Tel Aviv, Beirut, dan Teheran, sambil terus memantau situasi darurat yang sedang berkembang. "Kami siap untuk mengevakuasi warga negara kami jika diperlukan," tambahnya.

Baca Juga: Menlu Israel Nyatakan Negaranya Tidak Akan Pernah Membiarkan Negara Palestina Berdiri

"Kami mendesak semua orang untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Sementara itu, kami terus melanjutkan upaya diplomatik untuk mengurangi ketegangan, namun situasi ini tetap sangat sensitif," jelasnya.

Saat ditanya tentang pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di PBB, Tajani menyatakan, "Israel memiliki hak untuk membela diri, dan krisis ini dimulai dengan serangan pada 7 Oktober. Namun, respons yang mengkhawatirkan telah muncul akibat hilangnya nyawa puluhan ribu warga sipil Palestina setelahnya."

Tajani juga menggarisbawahi perbedaan administrasi di Gaza dan Tepi Barat, yang menunjukkan bahwa tidak ada satu pemerintahan tunggal di Palestina.

"Tujuan kami adalah untuk memfasilitasi integrasi ini, mungkin untuk jangka waktu terbatas, dengan kehadiran misi PBB yang dipimpin oleh negara-negara Arab di bawah bimbingan Otoritas Palestina."

"Kami siap mengirim pasukan kami bersama PBB untuk mendukung pembentukan negara Palestina yang diakui oleh Israel dan yang juga mengakui Israel," tambahnya.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu