> >

Israel Makin Liar, AS Tingkatkan Dukungan Udara dan Siaga Pasukan untuk Cegah Iran Masuk Gelanggang

Kompas dunia | 30 September 2024, 07:35 WIB
Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara selama pertemuan dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di Pentagon di Washington, 25 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

Beberapa laporan di media Ibrani mengindikasikan bahwa pada hari Jumat, terdapat kemarahan di Washington terhadap Israel karena melakukan serangan sementara AS berusaha mengamankan kesepakatan gencatan senjata di Lebanon.

Israel melanjutkan serangannya ke target-target baru di Lebanon pada hari Minggu, menekan Hizbullah dengan serangan baru setelah membunuh pemimpin kelompok tersebut, Sayyed Hassan Nasrallah, beserta sejumlah komandan top lainnya dalam kampanye militer yang semakin meningkat.

Serangan-serangan ini telah memberikan pukulan telak kepada Hizbullah setelah hampir setahun terjadi tembakan lintas batas, membunuh sebagian besar kepemimpinan mereka dan mengungkapkan lubang-lubang keamanan yang menganga. Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang tujuan yang diumumkan secara publik oleh Washington untuk menahan konflik dan melindungi personel AS di seluruh Timur Tengah.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan pada hari Minggu bahwa Amerika Serikat sedang mengawasi tindakan Hizbullah untuk mencoba mengisi kekosongan kepemimpinan mereka, "dan terus berbicara dengan pihak Israel tentang langkah-langkah selanjutnya yang tepat."

Departemen Luar Negeri AS belum memerintahkan evakuasi dari Lebanon. Namun, pekan lalu, pejabat AS memberi tahu media bahwa Pentagon mengirimkan beberapa puluh pasukan tambahan ke Siprus untuk membantu militer mempersiapkan skenario termasuk evakuasi warga Amerika dari Lebanon.

Pentagon menyatakan bahwa pasukan AS sedang disiapkan untuk dikerahkan, jika diperlukan. 

"Menhan (Austin) meningkatkan kesiapan tambahan pasukan AS untuk dikerahkan, meningkatkan kesiapan kami untuk merespons berbagai kemungkinan," kata Ryder dalam pernyataannya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Times of Israel / Straits Times


TERBARU