> >

Usai Serangan Udara Gempur Yaman, Menhan Israel: Bagi Kami, Tidak Ada Itu Sasaran yang Terlalu Jauh

Kompas dunia | 30 September 2024, 06:57 WIB
Puluhan pesawat tempur Israel termasuk pesawat pengisi bahan bakar dan pesawat mata-mata, terlibat dalam serangan hari Minggu, 29 September 2024, yang berjarak sekitar 1.800 kilometer dari Israel di Selatan, dengan wilayah udara Arab Saudi dan Yordania yang memisahkan kedua negara (Sumber: Al Jazeera)

“IDF menyerang pembangkit listrik dan pelabuhan, yang digunakan untuk mengimpor minyak. Melalui infrastruktur dan pelabuhan yang ditargetkan ini, rezim Houthi mentransfer senjata Iran ke wilayah tersebut, serta memasok kebutuhan militer, termasuk minyak,” kata pernyataan militer Israel.

IDF menyebut serangan tersebut sebagai balasan atas serangan rudal balistik terbaru dari Houthi terhadap Israel, termasuk tiga serangan pada bulan ini.

Houthi mengklaim telah mengambil langkah pencegahan sebelum serangan terjadi, dengan mengosongkan tangki penyimpanan minyak di pelabuhan. Nasruddin Ammer, wakil direktur kantor media Houthi, mengatakan di platform X bahwa serangan tersebut tidak akan menghentikan serangan para pemberontak terhadap jalur pelayaran dan Israel.

Kementerian Kesehatan yang beroperasi di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman melaporkan tiga orang tewas dan 87 lainnya terluka, banyak di antaranya mengalami luka bakar parah akibat serangan Israel. Korban tewas terus meningkat menjadi enam orang.

Baca Juga: Danai Israel Serang Gaza, AS Bisa Dianggap Terlibat Kejahatan Perang dan Genosida

Menurut TV Al Masirah, yang berafiliasi dengan Houthi, serangan Israel di Hodeidah menargetkan fasilitas penyimpanan minyak dan pembangkit listrik, yang memicu kebakaran. Stasiun TV itu mengutip pejabat kesehatan yang mengatakan serangan udara tersebut menyebabkan korban jiwa, meski belum ada jumlah pasti yang diumumkan.

Namun, militer Israel mengklaim bahwa mereka hanya menyerang "target-target militer" di Yaman.

Serangan udara Israel ini menjadi serangan langsung pertama yang diketahui terhadap Houthi sejak dimulainya perang di Gaza. Serangan ini juga terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan eskalasi kekerasan di seluruh Timur Tengah.

Dewan Politik Tertinggi Houthi berjanji akan membalas serangan pada Sabtu tersebut. "Agresi ini tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa balasan efektif terhadap musuh," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Hamas dengan cepat mengutuk serangan Israel. "Negara pendudukan tanpa diragukan akan terbakar oleh api yang menyala di Hodeidah hari ini, dan kejahatan Zionis yang terus meningkat akan mengubah seluruh keadaan," kata Izzat al-Rishq, anggota biro politik kelompok Palestina itu, dalam sebuah pernyataan.

Hizbullah juga menyatakan dukungannya terhadap Houthi dan rakyat Yaman setelah serangan tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al Jazeera / Times of Israel / Associated Press


TERBARU