> >

Usai Serangan Udara Gempur Yaman, Menhan Israel: Bagi Kami, Tidak Ada Itu Sasaran yang Terlalu Jauh

Kompas dunia | 30 September 2024, 06:57 WIB
Puluhan pesawat tempur Israel termasuk pesawat pengisi bahan bakar dan pesawat mata-mata, terlibat dalam serangan hari Minggu, 29 September 2024, yang berjarak sekitar 1.800 kilometer dari Israel di Selatan, dengan wilayah udara Arab Saudi dan Yordania yang memisahkan kedua negara (Sumber: Al Jazeera)

TEL AVIV, KOMPAS TV – Militer Israel mengonfirmasi serangan udara terbaru yang menargetkan kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman.

Militer Israel menyebutkan puluhan pesawat tempur, termasuk pesawat pengisi bahan bakar dan pesawat mata-mata, terlibat dalam serangan hari Minggu, 29 September 2024, yang berjarak sekitar 1.800 kilometer dari Israel di Selatan, dengan wilayah udara Arab Saudi dan Yordania yang memisahkan kedua negara. 

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyebut serangan ini sebagai peringatan bagi musuh-musuh Israel. “Api yang saat ini membakar Hodeidah terlihat di seluruh Timur Tengah, dan maknanya sangat jelas,” ujar Gallant.

“Houthi menyerang kami lebih dari 200 kali. Begitu pertama kali mereka melukai warga Israel, kami menyerang mereka. Dan kami akan melakukan hal ini di mana pun diperlukan.” seperti laporan Al Jazeera hari Minggu 29 September 2024

“Pesan ini jelas, bagi kami, tidak ada itu sasaran yang terlalu jauh,” tulis Gallant di platform X.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menambahkan bahwa pelabuhan yang dihantam pesawat tempur tersebut digunakan oleh Houthi sebagai pintu masuk untuk menerima senjata dari Iran. Netanyahu juga mengatakan serangan ini, yang dilakukan sekitar 1.800 km dari perbatasan Israel, merupakan pengingat bagi musuh bahwa tidak ada tempat yang tidak bisa dijangkau oleh Israel.

Belum diketahui apakah serangan udara Israel melintasi wilayah kedaulatan udara Arab Saudi, dan jika iya, apakah mereka mendapat izin untuk memasuki wilayah kedaulatan Saudi dan menyerang Yaman. 

Baca Juga: Ancaman Terbaru Netanyahu: Tiada Tempat di Iran atau Timur Tengah yang Tidak Bisa Dijangkau Israel

Konferensi pers Netanyahu 28 September 2024. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hari Sabtu, 28 September 2024, memberi ancaman terbaru, bahwa militer Israel dapat menyerang di mana saja, termasuk di kawasan yang paling strategis. (Sumber: Times of Israel)

Yousef Mawry, seorang jurnalis dan analis politik asal Yaman, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa warga di Sana’a bergegas mengisi bahan bakar setelah serangan itu karena khawatir akan kekurangan pasokan. Mawry juga menegaskan bahwa serangan udara Israel menyasar "fasilitas umum."

Menurut IDF, serangan ini menargetkan lokasi yang digunakan oleh rezim Houthi untuk keperluan militer di Hodeidah dan pelabuhan Ras Isa yang terletak di bagian barat Yaman.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al Jazeera / Times of Israel / Associated Press


TERBARU