> >

Amendemen Doktrin Nuklir Rusia Segera Diformalkan, Ini Daftar Perubahannya

Kompas dunia | 29 September 2024, 21:45 WIB
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, jelang konferensi pers tahunan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, Kamis, (23/12/2021). (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko, File)

 

MOSKOW, KOMPAS.TV – Kremlin mengumumkan amendemen doktrin nuklir Rusia telah disiapkan dan sudah dalam proses formalisasi.

Ini berarti dokumen-dokumen penting yang menjelaskan syarat-syarat penggunaan senjata nuklir oleh Rusia akan segera diperbarui dan berlaku. 

"Amandemen telah disiapkan, dan sekarang akan diformalkan," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada stasiun televisi negara Rusia, Minggu (29/9/2024).

Peskov menyebut situasi internasional, meningkatnya ketegangan di dekat perbatasan Rusia, serta semakin dekatnya infrastruktur NATO, sebagai latar belakang perubahan tersebut.

Selain itu, ia menekankan keterlibatan lebih dalam negara-negara nuklir Barat dalam perang di Ukraina dan berada di pihak Kiev, sebagai alasan perlunya dilakukan pembaruan terhadap doktrin nuklir Rusia.

Baca Juga: Rekan Putin Ancam Upaya NATO Tak Akan Mempan Lawan Senjata Nuklir: Serang Rusia Hanya Akan Jadi Debu

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat pada Rabu (25/9/2024) lalu bahwa menurut perubahan yang diusulkan, Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang dengan rudal konvensional.

Putin juga menegaskan, setiap serangan terhadap Rusia yang didukung oleh negara berkekuatan nuklir, akan dianggap sebagai serangan bersama.

Perubahan ini dipandang sebagai upaya Putin untuk menarik "garis merah" bagi Amerika Serikat dan sekutunya.

Moskow mengisyaratkan mereka dapat merespons dengan senjata nuklir jika Ukraina diperbolehkan menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan menggunakan rudal jarak jauh dari Barat.

Dokumen yang dikenal sebagai Prinsip-Prinsip Dasar Kebijakan Negara tentang Penangkalan Nuklir merumuskan dasar penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.

Doktrin tersebut menyatakan tanggapan nuklir merupakan langkah terakhir untuk melindungi kedaulatan negara. Namun, perkembangan geopolitik terbaru serta ancaman militer yang muncul telah mendorong perlunya tinjauan ulang terhadap dokumen ini.

Baca Juga: Poin-Poin Draf Perubahan Doktrin Nuklir Rusia yang Akan Diputuskan Putin dan Bikin Ngeri Barat

Foto yang diambil pada 9 Mei 2018 ini memperlihatkan jet tempur Angkatan Udara Rusia, MiG-31K, yang bermuatan sebuah rudal aero balistik hipersonik berpresisi tinggi, Kinzhal Kh-47M2, terbang dalam parade militer Victory Day di Moskow. (Sumber: AP Photo/Pavel Golovkin, File)

Daftar Perubahan dalam Amendemen Doktrin Nuklir Rusia 

Pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia yang membahas isu penangkalan nuklir, Putin menjabarkan parameter dasar dari doktrin yang diperbarui tersebut.

Meskipun rancangan sudah siap, dokumen tersebut menunggu persetujuan resmi dari Presiden.

Beberapa perubahan penting dalam doktrin nuklir Rusia meliputi:

  • Daftar negara dan aliansi militer yang menjadi sasaran penangkalan nuklir diperluas.
  • Penambahan ancaman militer yang memerlukan respons penangkalan nuklir.
  • Agresi terhadap Rusia oleh negara non-nuklir yang didukung atau melibatkan negara nuklir akan dianggap sebagai serangan bersama.
  • Informasi yang dapat diandalkan mengenai peluncuran pesawat strategis atau taktis dalam jumlah besar menuju Rusia, atau peluncuran rudal jelajah, drone, hingga senjata hipersonik ke wilayahnya dapat dianggap cukup sebagai alasan untuk respons nuklir oleh Moskow.
  • Rusia berhak menggunakan senjata nuklir dalam kasus serangan terhadap dirinya sendiri maupun sekutu terdekatnya, Belarus.
  • Ancaman kritis terhadap kedaulatan Rusia dengan senjata konvensional akan cukup sebagai alasan untuk respons nuklir.

Baca Juga: AS Ngamuk Putin Bakal Legitimasi Serangan Nuklir ke Ukraina, Kutuk Upaya Ubah Doktrin Nuklir Rusia

Rusia mengeklaim memiliki sikap bertanggung jawab terhadap senjata nuklir dan berupaya mencegah proliferasi senjata ini secara global.

Selain itu, triad nuklir tetap menjadi pilar penting bagi keamanan Rusia dan alat untuk menjaga keseimbangan global.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : TASS/Straits Times


TERBARU