> >

Israel Lakukan Serangan untuk Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Bagaimana Kondisinya?

Kompas dunia | 28 September 2024, 10:30 WIB
Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah. (Sumber: AP Photo)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Israel melakukan serangan yang ditargetkan untuk membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Serangan Israel dilakukan ke sebelah selatan luar kota Beirut, yang disebut benteng Hizbullah, Jumat (27/9/2024).

Nasrallah sendiri dan beberapa pejabatnya tengah berada di Beirut ketika serangan itu terjadi.

Baca Juga: Indonesia Ikut Walk-Out Saat Netanyahu Bicara di Sidang Umum PBB, PM Israel Umbar Kemarahan

Kementerian Kesehatan Lebanon mengungkapkan dua orang tewas, dan 76 orang lainnya terluka karena serangan tersebut.

Namun apakah Nasrallah tewas dalam serangan itu masih belum bisa dikonfirmasikan.

Baik Israel dan Amerika Serikat (AS), yang dikabari Tel Aviv beberapa jam setelah serangan, masih belum bisa mengungkapkan kondisi Nasrallah.

Sementara itu, dikutip dari South China Morning Post, sumber terdekat Hizbullah mengatakan Nasrallah masih hidup setelah serangan tersebut.

Sementara pejabat keamanan Iran mengatakan Teheran masih mencari tahu status dari Nasrallah.

Israel juga saat ini masih mengecek hasil dari serangan markas Hizbullah di Beirut.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkapkan beberapa jam sebelum serangan telah menyerukan kepada warga sebelah utara Beirut untuk segera mengevakuasi diri secepatnya, setidaknya pindah 500 meter jauhnya.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Hantam Beirut Diklaim Menyasar Pemimpin Hizbullah, AS Mengaku Tidak Diberitahu

Juru Bicara IDF Daniel Hagari menambahkan mereka akan menyerang kemampuan strategis Hizbullah yang dikubur di bawah tanah Beirut.

“Pada beberapa jam terakhir, kami telah menghubungi warga di tiga gedung di Dahieh, mereka ini berada di atas dan di dekat aset strategis Hizbullah dan harius mengevakuasi diri secepatnya untuk keamanan mereka,” kata Hagari dikutip dari ABC News.

Hagari juga mengatakan Angkatan Udara (AU) Israel akan berpatroli di bandara di Beirut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : South China Morning Post/ABC News


TERBARU