> >

Serangan Udara Israel Hantam Beirut Diklaim Menyasar Pemimpin Hizbullah, AS Mengaku Tidak Diberitahu

Kompas dunia | 28 September 2024, 08:15 WIB
Serangan udara Israel menghantam pinggiran selatan Beirut yang padat penduduk, mengakibatkan ledakan besar yang terdengar di seluruh ibu kota Lebanon, Jumat malam, 27 September 2024.  (Sumber: Anadolu)

Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Netanyahu mempersingkat kunjungannya ke Amerika Serikat dan segera kembali ke Israel. Pengumuman ini dilakukan segera setelah serangan udara besar-besaran terhadap markas Hizbullah di Beirut.

Netanyahu, yang berada di New York untuk menyampaikan pidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), awalnya dijadwalkan untuk tetap di AS hingga Sabtu malam, setelah berakhirnya Sabat Yahudi. Biasanya, politisi Israel tidak melakukan perjalanan pada hari Sabat kecuali untuk urusan yang sangat penting.

Pentagon mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak menerima peringatan sebelumnya terkait serangan ini. Juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, menyebutkan bahwa Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, sedang berbicara di telepon dengan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, ketika serangan terjadi.

Namun, Singh menolak memberikan keterangan apakah Gallant menginformasikan tentang serangan tersebut atau siapa yang menjadi targetnya selama panggilan telepon tersebut.

Ketika ditanya apakah Amerika Serikat menganggap serangan ini sebagai eskalasi konflik, Singh menjelaskan bahwa pihak AS masih melakukan penilaian lebih lanjut.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savett, menambahkan bahwa pemerintah AS masih mengumpulkan informasi terkait serangan udara Israel di Beirut, dan menegaskan bahwa pejabat AS tidak menerima pemberitahuan sebelumnya dari Israel terkait serangan tersebut.

Pada saat serangan terjadi, Presiden Joe Biden sedang berada di Scranton, Pennsylvania, untuk menyampaikan pidato perpisahan dalam pemakaman teman masa kecilnya. 

Tim keamanan nasional Biden memberi penjelasan singkat kepadanya terkait serangan tersebut setelah dia menyelesaikan pidatonya, menurut keterangan dari Gedung Putih.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU