> >

Foto Satelit AS Tunjukkan Ada Kapal Selam Nuklir Baru China Tenggelam di Dermaga saat Dibangun

Kompas dunia | 27 September 2024, 23:00 WIB
Citra satelit dari Planet Labs PBC ini menunjukkan apa yang tampak seperti kapal selam China yang tenggelam di galangan kapal dekat Wuhan, China, 15 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

Thomas Shugart, seorang mantan pelaut kapal selam AS dan analis di Center for a New American Security, pertama kali menyadari insiden tersebut pada bulan Juli, meskipun saat itu belum diketahui secara publik bahwa itu melibatkan kapal selam kelas Zhou yang baru.

Citra satelit dari Planet Labs PBC yang dianalisis oleh Associated Press menunjukkan apa yang tampaknya merupakan kapal selam yang sedang berlabuh di galangan kapal Shuangliu di Sungai Yangtze sebelum insiden tersebut.

Sebuah gambar yang diambil pada 15 Juni tampaknya menunjukkan kapal selam itu baik sepenuhnya atau sebagian tenggelam di bawah permukaan sungai, dengan peralatan penyelamat dan crane yang mengelilinginya. Boom di sekitar lokasi tersebut untuk mencegah kebocoran minyak atau bahan lainnya dari kapal.

Sebuah citra satelit yang diambil pada 25 Agustus menunjukkan sebuah kapal selam kembali ke dermaga yang sama dengan kapal selam yang tenggelam. 

Baca Juga: Ukraina Klaim Tenggelamkan Kapal Selam Rusia di Krimea, Juga Hancurkan Sistem Pertahanan Putin

Namun, tidak jelas apakah itu adalah kapal yang sama. Masih belum diketahui apakah kapal selam yang terkena dampak telah dilengkapi dengan bahan bakar nuklir atau jika reaktornya sedang beroperasi pada saat insiden terjadi. Namun, tidak ada laporan tentang pelepasan radiasi di area tersebut sejak saat itu.

Hingga tahun lalu, China mengoperasikan enam kapal selam balistik bertenaga nuklir, enam kapal selam serangan bertenaga nuklir, dan 48 kapal selam serangan bertenaga diesel, menurut laporan militer AS. 

Berita tentang tenggelamnya kapal selam tersebut muncul bersamaan dengan peluncuran rudal balistik antarbenua yang jarang dilakukan oleh China ke perairan internasional di Samudra Pasifik. Para ahli menyebut ini sebagai tes pertama yang dilakukan Beijing sejak tahun 1980.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU