Erdogan Kutuk Kedatangan Netanyahu di PBB: Kehadiran Pelaku Genosida di Sidang Umum PBB adalah Aib
Kompas dunia | 27 September 2024, 10:22 WIBDalam pidatonya di Sidang Umum, Erdogan menyampaikan pandangannya tentang berbagai isu penting yang krusial untuk menjaga perdamaian dan keamanan global.
"Dalam kasus Gaza, saya sekali lagi dengan tegas menyatakan bahwa sistem internasional saat ini dan lembaga-lembaganya telah gagal menjalankan tugas utama mereka. Saya menunjukkan bahwa kemanusiaan bisa hidup di dunia yang lebih adil yang mendengarkan suara-suara mereka yang tertindas," katanya.
Erdogan mengadakan serangkaian pertemuan bilateral di New York dengan para pemimpin dunia seperti kanselir Jerman, presiden Ukraina, perdana menteri Yunani, dan sekjen PBB.
Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Erdogan menekankan pentingnya peningkatan bantuan kepada Palestina sebelum musim dingin dan mendesak semua negara untuk meningkatkan tekanan pada Israel.
Baca Juga: AS Frustasi Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah, padahal Diyakini Bakal Setuju
Menyoroti Situasi Kemanusiaan di Gaza dan Lebanon
"Israel benar-benar menggunakan segala cara untuk menyebarkan api kematian di Gaza ke seluruh wilayah, sebagaimana yang telah kami peringatkan selama berbulan-bulan. Serangan ke Lebanon adalah contoh terbaru dari ini. Lebih dari 600 warga Lebanon telah dibantai dalam seminggu terakhir," katanya.
"Selama dunia tetap diam dan negara-negara Barat terus memberikan dukungan militer kepada pemerintahan Israel, pembantaian ini akan terus berlanjut. Kami menyoroti bahaya ini dalam pembicaraan kami," kata Erdogan.
Mengenai serangan terbaru Israel ke Lebanon, Erdogan mengatakan ada trauma serius yang terjadi di Lebanon.
Presiden Turki ini juga menyatakan sedang memantau proses evakuasi di selatan Lebanon. "Ini benar-benar menyakitkan bagi kami. Wilayah kami sedang menghadapi gambar yang sangat kejam dan mengerikan. Kita berbicara tentang Lebanon, yang berpenduduk enam juta jiwa. Ke mana orang-orang ini akan melarikan diri?"
Sekitar 13.500 warga Suriah telah meninggalkan Lebanon menuju Suriah sejak dimulainya serangan udara Israel pada hari Senin, menurut Menteri Dalam Negeri Lebanon pada Kamis.
Beberapa negara telah mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon dan sangat menyarankan agar tidak bepergian ke negara itu sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sembilan negara lainnya menyerukan Israel dan Hezbollah pada Rabu malam untuk menyetujui gencatan senjata 21 hari di tengah meningkatnya perang lintas batas antara kedua pihak.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu