Pertempuran Terbaru di Sudan: Khartoum Terancam, Wabah Kolera Mematikan Terus Menyebar
Kompas dunia | 27 September 2024, 02:05 WIBKolera pertama kali diumumkan sebagai wabah oleh Kementerian Kesehatan pada 12 Agustus setelah gelombang baru kasus mulai muncul sejak 22 Juli. Penyakit ini menyebar di daerah-daerah yang hancur akibat hujan deras dan banjir baru-baru ini, terutama di wilayah timur Sudan yang menampung jutaan orang yang mengungsi akibat konflik antara militer Sudan dan RSF.
Baca Juga: Sudan Tuduh UEA Pasok Senjata ke RSF, Begini Respons Abu Dhabi
Penyakit Menyebar akibat Kondisi Perang
Kolera adalah penyakit menular yang menyebabkan diare berat, mengarah pada dehidrasi parah, dan bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati, menurut WHO. Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Lebih dari 900 daerah di 11 negara bagian telah terdampak oleh kolera antara Juni dan 24 September, dengan negara bagian utara menjadi yang paling terdampak, menurut Kementerian Kesehatan.
Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, UNICEF memperingatkan bahwa sekitar 3,4 juta anak-anak di bawah usia lima tahun berisiko tinggi terkena penyakit epidemi.
Perang di Sudan menciptakan kondisi lingkungan yang rentan terhadap penyebaran penyakit, yang memengaruhi jutaan orang yang sudah mengalami ketidakamanan pangan dan pengungsian. Negara ini jatuh ke dalam perang pada April 2023 setelah ketegangan antara militer dan kelompok paramiliter RSF semakin memuncak.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press