> >

Kemlu Pastikan TNI di Lebanon Siap Bantu Proses Evakuasi WNI

Kompas dunia | 26 September 2024, 23:10 WIB
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Judha Nugraha memastikan bahwa pasukan TNI yang bertugas di Lebanon siap membantu operasi evakuasi WNI. Pasukan TNI yang bertugas di Lebanon tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Pelindungan WNI (Warga Negara Indonesia) dan BHI (Badan Hukum Indonesia) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha memastikan bahwa pasukan TNI yang bertugas di Lebanon siap membantu operasi evakuasi WNI. Pasukan TNI yang bertugas di Lebanon tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Pemerintah sedang menyiapkan rencana evakuasi WNI dari Lebanon menyusul serangan gencar Israel yang diluncurkan sejak Senin (23/9/2024). Serangan udara intens Israel telah membunuh ratusan orang di Lebanon.

Baca Juga: Netanyahu Abaikan Sekutu, Rencana AS Upayakan Gencatan Senjata di Lebanon Tak Digubris

Judha menyebut keterlibatan TNI dalam operasi evakuasi telah dibahas dalam rapat teknis antara TNI dan Kemlu. Pasukan TNI di Lebanon akan berkoordinasi dengan komando UNIFIL jika dilibatkan dalam evakuasi.

“Jika keadaan semakin tereskalasi, pasukan TNI di UNIFIL siap memberikan dukungan proses evakuasi WNI di Lebanon,” kata Judha dikutip Antara, Kamis (26/9/2024).

Judha menerangkan saat ini terdapat 155 WNI yang masih berada di Lebanon. Mayoritas WNI yang masih tinggal adalah pelajar atau warga yang menikah dengan penduduk setempat.

Di luar jumlah WNI tersebut, terdapat sekitar 1.000 personel TNI yang tergabung dalam komando UNIFIL. Para prajurit TNI ditugaskan di berbagai satuan UNIFIL, di antaranya Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), dan Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU).

Pasukan Indonesia juga ditugaskan di Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.

Sebelumnya, Kuasa Ad Interim KBRI Beirut Yosi Aprizal mengimbau kepada WNI di Lebanon agar segera bersedia dievakuasi sebelum situasi semakin parah. Eskalasi yang lebih besar disebutnya akan menyulitkan proses evakuasi.

"Kita tekankan, kita harapkan warga (Indonesia) bersedia dievakuasi saat ini, tidak menungu nanti kondisi sudah pecah, sudah sulit untuk bergerak baru bersedia dievakuasi. Ini tentu kondisinya sangat sulit," kata Yosi, Rabu (25/9).

Baca Juga: PM Lebanon Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak, Sebut Israel Sebarkan Teror di Depan Mata Dunia

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU