> >

Trump: Ukraina Sekarang Hancur, Harusnya Menyerah pada Tuntutan Rusia sebelum Serangan 2022

Kompas dunia | 26 September 2024, 20:15 WIB
Calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, berpidato di sebuah acara kampanye di Mint Hill, Carolina Utara, Rabu, 25 September 2024. (Sumber: AP Photo )

"Kesepakatan apa pun, bahkan yang terburuk, akan lebih baik daripada yang kita miliki sekarang," kata Trump. "Jika mereka membuat kesepakatan buruk, itu akan jauh lebih baik. Mereka akan menyerahkan sedikit, dan semua orang akan hidup, dan setiap bangunan akan berdiri, dan setiap menara akan bertahan selama 2.000 tahun lagi."

"Kesepakatan apa yang bisa kita buat? Semuanya sudah hancur," tambahnya. "Rakyatnya mati. Negaranya dalam reruntuhan."

Zelenskyy sedang melobi Gedung Putih dengan apa yang disebutnya sebagai rencana kemenangan untuk perang, yang diperkirakan akan mencakup permintaan untuk menggunakan senjata jarak jauh dari Barat guna menyerang target-target di dalam wilayah Rusia.

Meskipun Ukraina telah melampaui banyak ekspektasi yang mengatakan bahwa mereka akan segera jatuh ke tangan Rusia, pasukan Ukraina yang kalah jumlah kini menghadapi pertempuran panjang melawan salah satu tentara terkuat di dunia. Ukraina telah kehilangan seperlima wilayahnya dan puluhan ribu nyawa dalam konflik ini.

Trump menyalahkan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris atas konflik tersebut. Dia mengatakan Biden "memprovokasi semuanya" dengan menjanjikan bantuan untuk membantu Ukraina membela diri daripada mendorongnya untuk menyerahkan wilayah kepada Rusia.

"Biden dan Kamala membiarkan ini terjadi dengan memberi Zelenskyy uang dan amunisi seperti yang belum pernah kita lihat sebelumnya," kata Trump.

Secara mencolok, Trump tidak mengkritik alasan Putin meluncurkan invasi tersebut, hanya menyiratkan bahwa Putin tidak akan memulai perang itu jika Trump masih menjadi presiden. Namun, dia menyebut Putin, "Dia bukan malaikat."

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU