Serbuan Darat Israel ke Lebanon Segera Terjadi, AS dan Sekutu Tel Aviv Minta Gencatan Senjata
Kompas dunia | 26 September 2024, 11:12 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel akan segera melakukan serbuan darat ke Lebanon dan persiapan untuk itu telah dilakukan.
Rencana serbuah tersebut diungkapkan oleh Kepala Staf Jenderal Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Jenderal Herzi Halevi, Rabu (25/9/2024).
Halevi mengungkapkan Israel terus melakukan serangan udara sepanjang hari di Lebanon.
Baca Juga: Putin Bakal Gunakan Nuklir di Ukraina, Xi Jinping Langsung Bereaksi Peringatkan Presiden Rusia
“Ini adalah persiapan untuk melakukan serbuan di darat untuk masuk ke dalam, dan melanjutkan mengalahkan Hizbullah,” katanya dikutip dari CNN Internasional.
Jenderal Israel lainnya, Mayor Jender Ori Gordin juga mengungkapkan bahwa serbuan darat akan segera dilakukan. Ia mengatakan militer harus bersiap untuk melakukan manuver.
Pernyataan ini muncul beberapa jam setelah IDF mengatakan telah memanggil dua brigade cadangan atas konflik dengan Hizbullah.
Di tengah rencana serbuan darat itu, sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) dan aliansinya menyerukan agar gencatan senjata selama 21 hari dilakukan Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan kedua negara.
Mereka berusaha melakukannya untuk menghindari terjadi perang di kawasan.
Pada pernyataan mereka, gencatan senjata di perbatasan akan memberikan ruang untuk diplomasi menuju penyelesaian diplomatik.
“Situasi antara Lebanon dan Israel sejak 8 Oktober 2023 tak dapat ditoleransi, dan menghadirkan risiko eskalasi regional yang lebih luas dan tak dapat diterima,” bunyi pernyataan gabungan AS, Australia, Kanada, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar.
“Ini bukan untuk kepentingan siapa pun, baik rakyat Israel maupun rakyat Lebanon,” ujarnya.
Baca Juga: Israel Perintahkan Pasukan Bersiap Menyerbu Lebanon, Perang Total dengan Hizbullah di Depan Mata
Gencatan yang ditawarkan bisa membuka ruang diplomasi dan menggalakkan kesepakatan senjata yang terhenti antara Israel dan Hamas untuk menghentikan pertempura dan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza.
Rencana tersebut diumumkan setelah salah satu pejabat pemerintahan Biden menyerukan upaya sepenuhnya untuk memastikan penghentian kekerasan antara Hizbullah dan Israel.
Mereka meyakini konflik ini akan mengancam terjadinya perang kawasan yang lebih luas.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : CNN Internasional