> >

Fakta Bom Berpemandu Rusia Ubrak-abrik Ukraina, Bikin Zelenskyy Panik Cari Bantuan

Kompas dunia | 25 September 2024, 23:30 WIB
Bom layang berpemandu FAB-500 Rusia. Rusia kini semakin sering menggunakan bom berpemandu dalam serangan ke Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari dua setengah tahun di Ukraina. (Sumber: TWZ)

Rusia mulai meningkatkan penggunaan bom berpemandu ini saat merebut Kota Avdiivka di timur Ukraina, yang kini telah hancur. Bom berpemandu juga digunakan dalam serangan besar-besaran Rusia pada Mei lalu di wilayah timur laut Kharkiv, yang menandai babak baru dalam serangan lintas batas Rusia.

Selain itu, bom-bom ini juga telah menghujani Kota Kharkiv, menewaskan tujuh orang dalam serangan terhadap sebuah gedung apartemen bulan lalu. Tidak hanya itu, serangan lainnya yang terjadi pekan lalu melukai 21 orang dalam serangan yang juga menyasar blok apartemen lainnya.

Bom berpemandu Rusia juga dilaporkan menghantam wilayah timur laut Sumy, termasuk ibu kota wilayah tersebut, di mana sebuah pusat perawatan lansia diserang pekan lalu. Serangan ini diyakini sebagai balasan atas serangan lintas batas Ukraina ke wilayah Kursk di Rusia.

Di tengah serangan yang semakin intens, Zelenskyy terus meminta dukungan lebih dari negara-negara Barat, termasuk pengiriman lebih banyak sistem pertahanan udara dan izin untuk menggunakan senjata-senjata canggih yang disuplai oleh Barat untuk menyerang ke dalam wilayah Rusia.

Namun, menurut para ahli, cara terbaik bagi Ukraina untuk menghadapi bom berpemandu ini adalah dengan menargetkan pesawat tempur Rusia yang meluncurkan bom tersebut, bukan mencoba mencegat bom setelah diluncurkan, karena presisi dan daya jangkau bom ini membuatnya sangat sulit diatasi saat sudah dilepaskan.

Pekan lalu, sebuah serangan drone Ukraina berhasil menghancurkan gudang amunisi di wilayah Tver, Rusia, yang berisi rudal, bom berpemandu, dan persenjataan artileri, menurut keterangan dari dinas keamanan Rusia.

Sementara itu, Zelenskiyy bersama delegasi Ukraina berada di Amerika Serikat minggu ini untuk melobi agar Barat semakin memperkuat pertahanan Ukraina serta menekan Rusia agar mau berunding untuk mencapai perdamaian. 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU