> >

Fakta Bom Berpemandu Rusia Ubrak-abrik Ukraina, Bikin Zelenskyy Panik Cari Bantuan

Kompas dunia | 25 September 2024, 23:30 WIB
Bom layang berpemandu FAB-500 Rusia. Rusia kini semakin sering menggunakan bom berpemandu dalam serangan ke Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari dua setengah tahun di Ukraina. (Sumber: TWZ)

KIEV, KOMPAS.TV – Rusia kini semakin sering menggunakan bom berpemandu dalam invasi yang sudah berlangsung lebih dari dua setengah tahun di Ukraina.

Senjata ini tidak hanya menghantam pasukan Ukraina di garis depan, tetapi juga menyasar kota-kota yang berada di dekat zona pertempuran, menciptakan kehancuran yang signifikan.

Hanya dalam satu minggu terakhir, pasukan Rusia dilaporkan telah menjatuhkan lebih dari 900 bom berpemandu di berbagai wilayah Ukraina, seperti yang diungkapkan oleh Presiden Volodymyr Zelenskiy. Ia terus meminta bantuan dari negara-negara Barat untuk memperkuat kemampuan serangan jarak jauh Ukraina guna menghadapi ancaman mematikan ini.

Baca Juga: Zelensky Sebut Perang Rusia-Ukraina Bakal Berakhir Lebih Cepat dari Perkiraan

Bom layang berpemandu FAB-500 Rusia. Rusia kini semakin sering menggunakan bom berpemandu dalam serangan ke Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari dua setengah tahun di Ukraina. (Sumber: CEPA)

Apa Itu Bom Berpemandu?

Bom berpemandu atau smart bombs, merupakan bom bodoh berbagai kaliber yang diluncurkan dari udara dan telah dimodifikasi dengan teknologi sayap serta sistem navigasi berbasis satelit. Teknologi ini membuat bom mampu menjangkau target dengan akurasi yang tinggi, bahkan dari jarak yang cukup jauh, serta lebih sulit untuk dicegat. 

Dengan berat antara 500 kg hingga 3.000 kg, bom berpemandu ini memiliki daya hancur yang sangat besar. Rusia menggunakan senjata ini untuk menyerang posisi pertahanan Ukraina yang semakin melemah di beberapa wilayah timur, khususnya dalam beberapa bulan terakhir.

Bom ini lebih terjangkau dan lebih banyak tersedia dibandingkan dengan rudal balistik dan rudal jelajah, yang juga sering digunakan oleh Rusia dalam serangannya. Karena dilepaskan dari jarak yang aman, bom ini sulit dijangkau oleh pertahanan udara Ukraina.

"Bom ini pada dasarnya sangat sederhana, tapi itulah masalahnya, kita tidak bisa mengacaukan elektroniknya dan kita tidak bisa menghindar darinya," ungkap Dmytro Kuleba, mantan Menteri Luar Negeri Ukraina, dalam wawancaranya dengan Financial Times beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Zelenskyy di Dewan Keamanan PBB Desak Dunia untuk Paksa Rusia Berdamai

Bom layang berpemandu FAB-3000 Rusia. Rusia kini semakin sering menggunakan bom berpemandu dalam serangan ke Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari dua setengah tahun di Ukraina.  (Sumber: Russian MOD)

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU