> >

Publik Inggris Tak Terima PM Keir Starmer Sambut Hadiah Pebisnis, Dukungan Langsung Merosot

Kompas dunia | 25 September 2024, 18:15 WIB
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (tengah) menemui wartawan dalam perjalanan pesawat yang membawanya menuju Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (12/9/2024). (Sumber: Stefan Rousseau/Pool via AP)

LONDON, KOMPAS.TV - Mayoritas publik di Inggris Raya tidak terima dengan sikap Perdana Menteri Keir Starmer yang beberapa kali menerima hadiah dari pebisnis atau organisasi swasta sejak menjabat tiga bulan lalu. Persepsi publik tersebut terekam dalam sejumlah survei yang dirilis belakangan ini.

Survei Ipsos menemukan bahwa 75 persen responden menilai tindakan seorang perdana menteri yang menerima hadiah "tidak bisa diterima" atau "cenderung tidak bisa diterima". Hanya 5 persen responden yang mewajarkan Keir Starmer menerima hadiah-hadiah tersebut.

Sementara itu, survei Savanta menunjukkan bahwa dukungan publik terhadap Starmer merosot bertepatan dengan kontroversi hadiah dan sejumlah kebijakan tak populer. Survei Savanta menunjukkan dukungan untuk Starmer merosot hingga 28 poin di kalangan pemilih Partai Buruh sejak kemenangannya pada Juli 2024 lalu.

Baca Juga: Akui Terima Gratifikasi saat Menjabat, Eks Menteri Singapura Terancam Hukuman Penjara

Direktur Politik Ipsos Keiran Pedley menyebut surveinya menunjukkan bahwa masyarakat mulai skeptis terhadap Starmer usai pemimpin Partai Buruh itu dengan senang hati menerima berbagai hadiah.

"Temuan ini merefleksikan skeptisisme publik yang inheren terkait Perdana Menteri yang menerima hadiah-hadiah dari berbagai sumber," kata Pedley dikutip Independent, Selasa (24/9/2024).

"Kendati konteks (menerima hadiah) penting diperhatikan, masyarakat terlihat secara instingtif menganggap Perdana Menteri seharusnya tidak menerima hadiah dari siapa pun atau setidaknya jarang bertindak demikian."

Sementara itu, Direktur Riset Politik Savanta Chris Hopkins menyebut merosotnya dukungan untuk Starmer juga dipengaruhi caranya menangani kerusuhan beberapa pekan lalu serta kebijakan subsidi BBM yang tidak populer.

"Kendati dia masih relatif populer di kalangan pemilihnya, dukungan untuknya jelas merosot sejak hari pemilihan yang kurang dari tiga bulan lalu," kata Hopkins.

Keir Starmer dan sejumlah petinggi pemerintahannya menuai sorotan usai kedapatan menerima sejumlah hadiah seperti tiket konser gratis belakangan ini. Starmer diketahui menerima hadiah tiket pertandingan Arsenal, konser Taylor Swift, Coldplay, hingga pakaian dari pebisnis untuk istrinya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan dan Bisnis Inggris Raya Jonathan Reynolds membela sikap Starmer yang menerima hadiah. Reynolds menilai Starmer mendatangi acara seperti konser Taylor Swift dan pertandingan Arsenal sebagai seorang PM yang menghadiri "acara kebudayaan dan olahraga".

"Saya kira kita punya peraturan transparansi yang sudah baik terkait hal tersebut. Namun, ini terkait pekerjaan dan kami perlu terlibat dengan sektor-sektor yang kami lingkupi," kata Reynolds dikutip The Guardian.

Baca Juga: Pantun Ketua KPK di Acara ICW: Jangan Naik Pesawat Terbang kalau Tiketnya dari Gratifikasi

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU