> >

Digempur Serangan Brutal Israel, Hizbullah Disebut Mampu Bertahan, Ini Kuncinya

Kompas dunia | 25 September 2024, 18:20 WIB
Pesawat penumpang Emirates Airlines terlihat di belakang bendera Hizbullah di Bandara Internasional Beirut, Lebanon, Sabtu, 14 September 2024. (Sumber: AP Photo)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Jaringan rantai komando Hizbullah yang lentur, bersama dengan jaringan terowongan bawah tanah yang luas dan persenjataan besar rudal, yang telah diperkuat selama setahun terakhir, telah membantu kelompok ini bertahan dari serangan udara Israel yang brutal dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal ini diungkapkan tiga sumber yang akrab dengan operasi kelompok Lebanon.

Serangan udara Israel selama sepekan terakhir, termasuk yang menargetkan komandan senior Hizbullah dan meledakkan pager atau penyeranta serta walkie-talkie yang dipasang ranjau, menghantam keras organisasi ini, baik sebagai kelompok perlawanan maupun partai politik yang kuat di Lebanon. 

Pada Jumat, Israel membunuh Ibrahim Aqil, seorang komandan yang mendirikan dan memimpin pasukan elite Hizbullah, pasukan Radwan. 

Sejak Senin, hari yang menjadi salah satu hari paling mematikan di Lebanon dalam beberapa dekade terakhir, Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari 560 orang tewas, termasuk 50 anak-anak, akibat serangan udara Israel.

Kepala staf militer Israel, Herzi Halevi, menyatakan pada hari Minggu bahwa kematian Aqil telah mengguncang organisasi tersebut. Israel juga mengeklaim serangan udaranya telah menghancurkan ribuan roket dan amunisi milik Hizbullah.

Namun, dua sumber yang akrab dengan operasi Hizbullah mengatakan kelompok ini dengan cepat menunjuk pengganti Aqil dan komandan-komandan senior lainnya yang tewas dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut. Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, dalam pidatonya pada 1 Agustus, menegaskan setiap kali seorang pemimpin terbunuh, Hizbullah dengan cepat mengisi kekosongan tersebut.

Baca Juga: Israel Klaim Bunuh Komandan Hizbullah dalam Serangan di Lebanon

Daftar roket dan rudal yang dimiliki Hizbullah menurut laporan lembaga pemikir Barat. Hizbullah adalah kelompok bersenjata paling berpengaruh di Timur Tengah, terkenal karena kemampuan militernya dan tujuan strategis yang luas. Inilah peta kekuatan militer dan kemampuan senjata Hizbullah bila perang terbuka melawan Israel saat ini. (Sumber: CSIS / Kompas TV)

Seorang pejabat Hizbullah lainnya mengungkapkan serangan terhadap perangkat komunikasi melumpuhkan 1.500 pejuang karena luka-luka yang diderita mereka, banyak yang kehilangan penglihatan atau tangan.

Meskipun ini jadi pukulan besar, itu hanya merupakan sebagian kecil dari kekuatan Hizbullah, yang menurut laporan Kongres AS pada hari Jumat, memiliki 40.000 hingga 50.000 pejuang. Nasrallah sendiri menyatakan Hizbullah punya lebih dari 100.000 pejuang.

Sejak Oktober, ketika Hizbullah mulai menembaki Israel untuk mendukung sekutunya Hamas di Gaza, kelompok ini telah menempatkan kembali pejuangnya di garis depan, termasuk yang dari Suriah, menurut tiga sumber tersebut. Hizbullah juga mempercepat penyelundupan roket ke Lebanon, bersiap menghadapi konflik jangka panjang, sambil menghindari perang total.

Iran, sebagai pendukung utama Hizbullah, terus memasok senjata untuk kelompok ini. Banyak dari persenjataan Hizbullah adalah buatan Iran, Rusia, atau China. Sumber-sumber tersebut, yang semuanya meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini, tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang jenis senjata atau di mana senjata tersebut dibeli.

Media Hizbullah belum menanggapi permintaan komentar terkait artikel ini.

Andreas Krieg, seorang dosen senior di Sekolah Studi Keamanan, King’s College London, menyatakan bahwa meskipun operasi Hizbullah terganggu oleh serangan Israel, struktur organisasi berbasis jaringan membuat kelompok ini sangat tangguh.

“Ini adalah musuh paling tangguh yang pernah dihadapi Israel di medan perang, bukan karena jumlah dan teknologi, tetapi karena daya tahannya.”

Baca Juga: Hujan Rudal Hizbullah Bikin Israel Umumkan Status Darurat Militer hingga 30 September

Sistem pertahanan udara Hizbullah saat ini menurut lembaga pemikir barat CSIS. Hizbullah adalah kelompok bersenjata paling berpengaruh di Timur Tengah, terkenal karena kemampuan militernya dan tujuan strategis yang luas. Inilah peta kekuatan militer dan kemampuan senjata Hizbullah bila perang terbuka melawan Israel saat ini. (Sumber: CSIS / Kompas TV)

Rudal Canggih dan Jaringan Terowongan

Pertempuran meningkat pekan ini. Israel hari Selasa membunuh komandan Hizbullah lainnya, Ibrahim Qubaisi. Namun, Hizbullah menunjukkan kemampuannya untuk terus beroperasi dengan menembakkan ratusan roket ke Israel.

Pada hari Rabu, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan markas intelijen Israel di dekat Tel Aviv, lebih dari 100 km dari perbatasan. Sirene peringatan terdengar di Tel Aviv saat rudal permukaan-ke-permukaan dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.

Kelompok ini belum mengungkapkan apakah mereka telah meluncurkan rudal paling canggihnya, seperti Fateh-110, rudal balistik buatan Iran dengan jangkauan 250-300 km dan hulu ledak 450-500 kg, menurut laporan 2018 oleh Center for Strategic and International Studies di Washington.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU